Peranan Motorik bagi Perkembangan Kepribadian
Ketika anak itu masih bayi, ia
belajar mengenal benda-benda yang dapat dijangkaunya degan melalui mulutnya.
Setelah ia pandai berjalan, makin luas ruang yang dapat dikuasainya, semakin
banyak hal yang harus dikenalnya.
Anak yang berusia satu tahun
secara fisik dan motorik kasar mampu berjalan dititah pada satu tangan,
berjalan beberapa langkah. Secara fisik dan motorik halus anak mampu
menggenggam dengan lebih baik, dapat melepaskan genggaman bila diminta. Secara
kognitif dan bahasa, mempunyai kosakata lebih, selain nama Mama dan Papa.
Secara sosial dan emosional, dapat menyesuaikan diri saat mengenakan pakaian.
Anak berusia dua tahun, secara
fisik dan motorik kasar, mampu berlari dengan jarak dekat dengan baik, berjalan
mundur tanpa kehilangan keseimbangan, mampu menendang bola tanpa jatuh, mampu
berdiri dan menangkap bola, mampu meloncat-loncat di tempat, naik turun tangga
selangkah demi selangkah, dan berdiri dengan satu kaki tanpa kehilangan
keseimbangan. Secara fisik dan motorik halus, mampu menumpuk 7 kubus, meniru
garis horizontal dan melipat kertas. Secara kognitif dan bahasa, mampu membuat
kalimat dengan subjek, predikat dan objek. Secara sosial dan emosional, mampu
memegang sendok dengan baik, bercerita pengalaman baru, membantu melepaskan
pakaian dan mendengarkan cerita dengan gambar.
Anak berusia tiga tahun, secara
fisik dan motorik kasar, mampu mengendarai sepeda roda tiga, mampu melompat, dan
berlari maju mundur. Secara fisiuk dan motorik halus, mampu menumpuk 10 kardus,
meniru konstuksi kubus, membuat lingkaran, dan bisa memainkan puzzle. Secara
kognitif dan bahasa, mengetahiu usia dan jenis kelamin, mampu menghitung objek
dengan benar, dan mengulang sebuah kalimat yang terdiri dari 6 suku kata.
Secara sosial dan emosional, mampu bermain-main sederhana, dan mampu mengenakan
pakaian sendiri, memakai sepatu, dan mencuci tangan.
Anak di usia empat tahun, secara
fisik dan motorik kasar, mampu melompat dengan satu kaki, melempar bola dari
atas kepala, memanjat, mampu naik turun meja dengan satu kaki di meja dan satu
kaki di lantai. Secara fisik dan motorik halus, mampu menggunakan gunting untuk
memotong gambar, menggambar orang 2-4 bagian tubuh selain kepala, serta mampu
memilih garis yang lebih panjang diantara 2 garis. Secara kognitif dan bahasa,
mampu menghitung 4 koin dengan benar dan mampu bercerita. Secara sosial dan
emosional, dapat bermain dengan beberapa anak dan mulai interaksi sosial, bermain
peran, dan ke toilet sendiri.
Anak usia lima tahun, secara
fisik dan motorik kasar, mampu melakukan lompat talui dan berlomba lari. Secara
fisik dan motori halus, mampu menggambar segitiga, mengetahui perbedaan berat
benda, mampu membuat dari balok. Secara kognitif dan bahasa, mampu berinteraksi
secara langsung dan bicara apa saja. Secara sosial dan emosional, sudah dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan gampang meniru apa yang
dilihat.
Dalam hal;hal di atas motorik
memagang peran yang sangat penting; dengan bntuan motorik yang makin lama makin
sempurna, anak itu lebih dapat menyempurnakan kesanggupannya mengenal.
Ada anak yang terganggu
perkembangan motoriknya. Motorik yang kurang baik dapat menimbulkan persaan
kurang harga diri. Misalnya, tangan yang selalu gemetar, kondisi seperti itu
membuat ia tidak pandai menulis bagus. Agar perkembangan motorik itu dapat
terlaksana dengan baik, ada beberapa
anjuran yang bersifat praktis, misalnya memberi kessempatan untuk bermain,
bergerak, dan membuat sesuatu dengan alat-alat permainannya.
0 komentar:
Posting Komentar