Penanganan psikologis penderita gangguan Skizofrenia
Teori psikoanalisis freud tidak banyak memberikan kontribusi untuk penanganan para pasien skizofrenia. Freud yakin bahwa penderita skizofrenia tidak mampu mengembangkan hubungan interpersonal terbuka yang pentinga bagi analisis. Harry stack Sullivan melopori penggunaan psioterapi bagi para pasien skizofrenia yang di rawat di rumah sakit, dengan membuat bangsal dan mengembangkan penanganan psikoanalitis. Sullivan berpendapat bahwa skizofrenia mencerminkan suatu kondisi dimana seseorang kembali ke bentuk komunikasi pada awal masa kanak-kanak. Dalam penangannannya pada penderita skizofrenia, Sullivan menyarankan pembentukan hubungan kepercayaan yang sangat bertahap dan tidak mengancam.
- Pelatihan ketrampilan social
Pelatihan ketrampilan social ini di
rancang untuk mengajari para penderita skizofrenia bagaimana dapat berhasil
dalam berbagai situasi interpersonal yang sangat beragam antara lain, membahas
pengobatan para skizofrenia dengan psikiatater, memesan makanan direstoran,
mengisi formulir lamaran kerja, dan belajar melakukan wawancara kerja, belajar
tentang seks yang aman, dan membaca jadwal perjalanan bus. Bagi para penderita
skizofrenia keterampilan kehidupan tersebut bukan hal yang dapat dilakukan
begitu saja, para skizofrenia harus berusaha keras untuk menguasainya. Dengan
melakukan hal-hal tersebut, para penderita skizofrenia bisa mengambil hal-hal
atau kegiatan positif di luar institusi, supaya dapat meningkatkan kualitas
hidup mereka.
- Terapi keluarga dan mengurangi
ekspresi emosi
- keluarga dari penderita
skizofrenia hendaknya di berikan beberapa pengetahuan dasar untuk membantu
mengurangi kecenderungan untuk terlalu mengkritik penderita skizofrenia.
- Keluarga membantu penderita
skizofrenia untuk mengingatkan dalam peminuman obat anti psikotik yang di
resepkan oleh psikiater, keluarga juga harus memahami efek samping dari
penggunaan obat-obat tersebut, dan rutin untuk mengkonsultasikan secara medis
kondisi penderita skizofrenia.
- Menghindari saling menyalahkan,
mendorong keluarga untuk tidak menyalahkan diri sendiri maupun penderita
skizofrenia atas penyakit tersebut.
- Memperbaiki komunikasi dan
keterampilan penyelesaian masalah dalam keluarga.
- Mendorong pasien dan
keluarganya untuk memperluas kontak social.
- Menanamkan sebuah harapan bahwa
sesuatu akan menjadi lebih baik, termasuk harapan bahwa pasien akan bisa
sembuh.
- Terapi kognitif behavioral
Sebelumnya diasumsikan bahwa tidak ada gunanya
mencoba mengubah berbagai distorsi kognitif, termasuk delusi, pada para pasien
skzofrenik. Meskipun demikan, suatu literatur klinis dan eksprimental yang
sedang berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa berbagai keyakinan maladaptif
pada beberapa pasien kenyataannya dapat diubah dengan berbagai intervensi
kognitif-behavioral.
Terapi personal adalah pendekatan
kognitif behavioral bersepektrum luas terhadap multisiplas masalah yang di
alami para skizofrenia yang telah keluar dari rumah sakit jiwa. Terapi personal
ini mengajari pasien bagaimana mengenali afek yang tidak sesuai, dan pasien di
ajari untuk memperhatikan tanda-tanda kekambuhan meskipun kecil. Terapi
tersebut juga mencakup terapi perilaku rasional emotif untuk membatu pasien mencegah
berbagai frustasi dan tantangan yang tidak terhindarkan dalam kehidupan, dengan
demikian membantu para penderita skizofrenia menurunkan kadar stress. Dan para
penderita skizofrenia ini di ajari teknik-teknik relaksasi otot guna belajar
untuk mengetahui atau kemarahan.
Terapi reatrinusi ini
untuk membantu para penderita skizofrenia agar tidak terlalu menganggap segala
sesuatu yang tidak berjalan sebagai semestinya sebagai suatu masalah. Beberapa pasien didorong
untuk menguji berbagai keyakinan dlusinal mereka dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan oleh orang normal. Melalui diskusi kolaboratif, beberapa
pasien dibantu untuk memberikan suatu makna nonpsikotik terhadap berbagai
simtom paranoid sehingga mengurangi intensitas dan karateristiknya yang
berbahaya, sama dengan yang dilakukan dalam terapi kognitif Beck untuk depresi
dan pendekatan Barlow terhadap gangguan panik.
0 komentar:
Posting Komentar