Senin, 04 April 2011


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi. Dimana semua makhluk hidup di dunia ini mengalami tahap-tahap perkembangan yang berbeda-beda.  Perkembangan manusia ini meliputi perkembangan fisik dan juga mental (psikis) dari setiap individu itu sendiri. Dan yang akan di bahas oleh pemakalah adalah perkembangan individu saat masa pubertas hingga usia dewasa lanjut. Pubertas adalah masa transisi antara anak-anak hingga ia mencapai dewasa. Masa transisi ini banyak terjadi perubahan pada setiap individu. Dan perubahan itu sangat terlihat dari fisik dan psikis individu, misalnya mulai tumbuhnya rambut di sekitar daerah tertentu, suara yang beralih menjadi suara bass, dll.
Masa pubertas ada beberapa tahap, yaitu : tahap prapubertas, tahap puber, dan tahap pasca puber. Dimasa pubertas ini, juga dikatakan sebagai periode tumpang tindih dan periode yang negative, kenapa ? karena masa puber ini terjadi ketika masa kanak-kanak akhir dan tahun-tahun awal remaja. Dan pada masa ini biasanya anak banyak anak kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya pernah ada pada masa kanak-kanak. Dikarenakan setiap anak berusaha menerima perubahan tentang fisiknya sehingga banyak terjadi kecemasan dan tingginya tingkat emosi.
Ketika masa pubertas ini berakhir ia memasuki fase ke remaja, yang mana fase remaja ini karakteristiknya hampeir sama dengan masa pubertas karena puber terjadi saat awal-awal masa remaja hingga ia dewasa.
setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannnya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dalam masyrakat bersam orang-orang dewasa lainnya. Masa dewasa ini seseorang harus melepas ketergantunggannya dari orang tua dan mulai blajar mandiri karena ia sudah mempunyai peran dan tugas-tuganya yang baru. Masa dewasa di bagi beberapa tahap, yaitu masa dewasa awal (dini), dewasa madya, dan dewasa tua (lanjut). Yang mana akan dijelaskan pada pembahasan tentang karakteristik dari masa pubertas, remaja dan juga dewasa.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan masa pubertas?
2)      Apa saja karakteristik pada masa pubertas ?
3)      Apa tugas perkembangan pada masa pubertas?
4)      Apa masa dewasa itu?
5)      Apa saja karakteristik pada masa dewasa ?
6)      Apa tugas perkembangan pada masa dewasa?

C.    Tujuan
1)      Untuk mengetahui perkembagan pada masa puber serta mengetahui karakteristik Dan tugas-tugas perkembangannya.
2)      Untuk mengetahui pada masa remaja serta mengetahui karakteristik Dan tugas-tugas perkembangannya.
3)      Untuk mengetahui pada masa dewasa serta mengetahui karakteristik Dan tugas-tugas perkembangannya.
4)       
D.    Manfaat
Mahasiswa lebih dapat memahami dan mengerti tentang perkembangan manusia yang meliputi pubertas, masa remaja dan masa dewasa yang pasti akan di alami oleh setiap manusia, serta dapat memahami setiap karakteristik dari setiap tahapan-tahapan maupun tingkatan-tingkatan manusia.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pubertas
Kata pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti “usia kedewasaan” dan menurut istilah pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti yang diterangkan oleh Root “masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
 Masa puber merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai dengan oleh perubahan-perubahan perkemban puber beggan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Dimana masa puber juga dinamakan periode tumpang tindih karena mencakup tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. masa puber relatif merupakan periode yang singkat, yang hanya sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat matang sedangkan yang memerlukan waktu sekitar tiga sampai emapat tahun untuk peralihan menjadi remaja dianggap sebagai anak yang lambat matang.  Namun jarang sekali anak yang mengalami cepat puber begitu pula lambat puber. Sehingga terjadi banyak perubahan sikap dan sifat yang menonjol terhadap perubahan fisik, psikis, permainan-permainan dan terhadap anggota keluarga.
 Masa pubertas dibagi beberapa tahap, yaitu :
1)      Tahap prapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir pada masa kanak-kanak. Pada saat anak dianggap sebagai “prapubertas” yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja. dalam masa prapubertas (atau tahap”pematangan”), cirri-ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
2)      Tahap puber.
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanakdan masa remaja. saat dimana criteria kematangan seksualmuncul haid pada anak perempuan dan pengalaman mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki. Selama tahap remaja “matang”,cirri-ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
3)      Tahap pascapuber.
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. selam tahap ini, cirri-ciri sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.
Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, dan dalam banyak kamus mengakibatkan perilaku yang kurang baik sehingga masa ini juga disebut fase negative” sebab terdapat sikap dan sifat-sifat negative yang belum pernah terlihat dalam masa kanak-kanak. Sifat dan sikap negative merupakan ciri awal dari masa puber.  Dunber juga menyatakan : “selama periode puber berkembang mengalami perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan,pakaian, milik, jangkauan pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya meliputi hubungan orang tuaaa anak yang berubah dan perubahan dalam peraturan-peraturan yang dikenakan anak muda.”( Elizabet B. Hurlock.1980. 184)
v  Kriteria Pubertas
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah haid, mimpi basah atau basah malam, bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar X dari perkembangan tulang.
 Dan kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan pubertas, ialah :
a)      Peran kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon, hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentuka besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonat untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonat terhadap hormon gonadrotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalm keadaan demikianlah perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.
b)      Peranan gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ –organ seks yaitu ciri-ciri seks primer-bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan cirri-ciri seks sekunder seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
c)      Interaksi kelenjar pituitary dan gonad
Homon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah di rangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya telah bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang reproduksi individu, dan lambat laun berkurang  menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climakterik.( Elizabet  B. Hurlock.1980. )

Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama masa puber sebagian bergantung pada factor keturunan, yang mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin, dan sebagian lagi tergantung pada factor lingkungan . yang terpenting dari factor lingkungan adalah gizi. Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan berkurangnya reproduksi hormon pertumbuhan. Gizi yang baik mempercepat produksi hormon tersebut. Gangguan emosional dapat mempengaruhi pertumbuhan karena mengakibatkan produksi adrenal steroid yang berlebihan yang merugikan hormon pertumbuhan.
Kalau pertumbuhan pesat masa puber tergantung oleh penyakit, gizi yang buruk atau ketegangan emosiaonal yang berlangsung lama, maka akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga  anak tidak mencapai tinggi tubuh yang sempurna.( F.J.Monks, knoers dan  Siti Rahayu Hditono.1982. 266 )


v  Karakteristik dan Tugas Perkembangan pada Masa pubertas
a.      Perkembangan fisik
Pada masa pubertas proportas tubuh menjadi lebih besar, karena terlebih dahulu dalam pencapaian kematangan dari pada organ-organ yang lain. Id Pada fase ini di tandai dengan dua ciri seks, yaitu seks primer dan seks sekunder. Dimana seks primer ditandai dengan adanya haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki.

 Dan Ciri-ciri seks sekunder laki-laki dan perempuan, yaitu :
Laki-laki
Perempuan
Suara
 Suara berubah semenjak rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan kemudian tinggi semakin menurum, volumenya meningkat dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.
Suara
suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak atau suara yang pecah jarang terjadi pada anak perempuan.
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas.
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal agak pucat, dan lubang berpori-pori membesar.
Rambut
Rambut kemaluan timbula sekitar setahun setelah testes dan penis mulai membesar. Rambut ketiak dan rambur di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hamper selesai, demikian pula rambut tubuh. Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus dan warna terang. Kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur, dan agak keriting.
Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu di wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting
Otot
Otot-otot bertambah besar dan kuat, sehingga member bentuk pada lengan, tungkai kaki, dan bahu.
Otot
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki.
Benjolan dada
Benjolan-benjolan kecil disekitar kelenjar susu pria timbul sekitar usia dua belas dan empat belas tahun. Ini berlansung selam beberapa minggu dan kemudian menurun baik jumlahnya maupun besarnya.
Payudara
Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juag mulai berkembang. Putting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu payudara menjadi besar dan lebih bulat.


Kelenjar
Kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat menumbuhkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mulai berfungsi dan keringat bertambah banyak dengan berjalannya masa puber.
Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. umbatan kelenjar minyak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk dan sebelum masa haid.


Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebih lebar dan bulat sebagi akibat membesarnya ylang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
(elizabet  B. Hurlock.2009. 184)

b.      Perkembangan kognitif (intelektual)
Pada masa puber ini , mereka mulai lebih berfikir logis tentang sesuatu yang gagasan yang abstrak. Namun pada masa puber ini banyak factor yang menyebabkan cara berfikir mereka berubah karena factor-faktor eksternal seperti lingkungan. Sehingga menyebabkan kebanyakan dari prestasi mereka rendah. Dengan cepatnya pertumbuhan fisik maka tenaga menjadi melemah. Ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang  melib atkan usaha individu. Prestasi belajar rendah yang biasa terjadi sekitar kelas empat dan lima , pada saat gairah bersekolah berubah menjadi tidak bergairah, pada umunya mencapai puncaknya selama masa puber. (desmita.2009.204)
c.       Perkembangan moral
Melalui pengalaman atau berinteraksi social dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau orang-orang sekitarnya, tingkat moralitas sudah lumayan matang daripada usia anak. Mereka lebih mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep –konsep morlitas namun lebih sering mereka melanggarnya. Tidak  sedikit anak yang melampaui masa puber tanpa mengembangkan konsep diri kurang menyenangkan. Banyak hal yang menyebabkan konsep diri kurang baik misalnya karena alasan pribadi dan dan alasan lingkungan. Anak puber cenderung tidak social (antagonism social) bahkan mungkin berperilaku  anti social sehingga sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan di ungkapkan dalam kritik dan komentar yang merendahkan, sehingga   mempengaruhi sikap orang lain terhadap dirinya. Akibatnya, anak puber tidak menikmati dukungan social yang pada waktu lalu di peroleh dan hal ini juga tidak di harapkan. ( Desmita.2009.207)
d.      Perkembangan emosi
Masa puber merupakan puncak emosional, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu, dan keingianan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada masa puber, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitive dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi social, emosinya bersifat negative dan temperamental (mudah tersinggug /marah, atau mudah sedih /murung. ( Elizabet  B. Hurlock.2009. 192)

e.       Perkembangan agama
Pada masa ini perubahan jasmani yang cepat, sehingga memungkinkan terjadinya kegocangan emosi, kecemasan, dan kekhawatiran.  Bahkan kepercayaan agama pada masa sebelumnya, mungkin pula mengalami kegoncangan. Kepercayaan pada Tuhan kadang-kadang sangat kuat, akan tetapi kadang-kadang menjadi berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas. Penghayatan rohani cenderung skeptic(was-was) sehingga muncul keengganan dan kemalasan untuk melakukan berbagai kegiatan ritual. Factor yang lain adalah menginginkan suatu kebebasan dan tidak mau terikat oleh norma-norma dan atiran-aturan. ( syamsu Yusuf LN .2000. 204)
f.       Perkembangan kepribadian
Masa puber merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. Factor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada masapuber, meliputi: (1) memperoleh perubahan bentuk fisik dan psikis; (2) kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan emosi baru; (3) Dengan berjalannya masa puber, kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi kembali tentang stadar (norma), tujuan, dan cita-cita ; (4) kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual, berteman dengan pria atau wanita.
g.      Perkembangan seksual
        Dalam kehidupan masa puber, mereka mulai tertarik kepada lawan jenis. Dan sudah memulai memperhatikan penampilannya, seperti menggunakan baju yang sesuai atau diarsa serasi dan cocok dengan dirinya, serta mulai mencoba-coba mengikuti berbagai model atau tren seperti gaya rambut, model baju,dll. ( Sarlito Wirawan Sarwono. 2003.  91)

B. Dewasa
Istilah adult berasal dari bahasa latin seperti andolescene yang berarti “tumbuh menjadi kedewasaan”, sedang kan menurut istilah dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan da;am masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Masa dewasa sejalan dengan keadaan menjadi tua. Thomae (1968) berpendapat bahwa proses menjadi tua merupakan suatu struktur perubahan yang mengandung berbagai macam dimensi. Ia menyebutkan mengenai : 1) proses penuaan yang primer. 2) proses  fisiologis atau timbulnya penyakit-penyakit. 3) penstrukturan kembali dalam hal social psikologis yang berhubungan berrtambah dengan usia. Dalam kebuadayaan Amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai umur 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan Indonesia, seorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun usianya belum mencapai 21 tahun. Dan ia di anggap dewasa secara syah.
Terlepas dari perbedaan dalam penentuan waktu di mulainya status kedewasaan tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai masa awal dewasadan berlangsung sampai sekitar usia 40-45 tahun, dan pertengahan masa dewasa berlangsung sekitar usia 45-65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari usia 65 tahu sampai meninggal.(Feldman,1996). ( Desmita.2009. 234).
v  Pembagian masa dewasa
a.      Masa dewasa dini
Masa dewasa ini di mulai pada uumur 18 tahun kira-kira sampai usia 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduksi. Masa dewasa dini ini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan social baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami/istri, orang tua, pencari nafkah, dan mengembangkan sikap-sikap baru.sebagai seorang dewasa, diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri. Dan penyesaian dini biasanya menemui banyak kesulitandan banyak anka muda dalam kategori ini, mereka merasakan tahun-tahun awal masa dewasa sedemikian sulit.
Karakteristik masa dewasa dini :
·         Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan (settle down). Pada generasi terdahulu berpandangan bahwa jika anak laki-laki dan perempuan mencapai usia dewasa secara syah, maka hari-hari kebebasan tiba untuk menerima tanggung jawab mereka telah berakhir dan saatnya telah tiba untuk menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa.
·         Masa dewasa dini sebagai usia reproduktif.
Orang tu (parenthood) merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hdup orang dewasa. Orang yang sudah menikah berperan sebagai orang tua saat ia usia sekita 20 atau 30an, dan beberapa sudah menjadi kakek/nenek sebelum masa dewasa berakhir. Masa dewasa merupakan “usia reproduktif” bagi yang cepat mempunyai anak dan mempunyai kelurga besar pada awal dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi.
·         Masa dewasa merupakan usia yang banyak masalah atau “problem age”.
Dalam tahun-tahun awal dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Masalah baru-baru ini berbeda dengan masalah-masalah yang sudah pernah dialami sebelumnya. anak-anak muda telah di hadapkan pada banyak masalah dan mereka belum siap untuk mengatasinya. Penyesuaian diri terhadap masalah-masalah dewasa dini menjadi lebih intensif dengan di perpendeknya masa remaja, sebab masa transisi menjadi dewasa sangat pendek sehingga anak-anak muda hamper tidak memilik waktu untuk peralihan menjadi dewasa.
·         Dewasa dini sebagai masa ketengangan emosional.
Manusia yang hampir dewasa atau baru dewasa  yang berada di ambang dunia pekerjaan orang dewasa, maka  mungkin sekali ia mengalami kebingungan  dan mengalami keresahan emosional.
·         Masa dewasa dini sebagai masa komitmen.
Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang dewasa mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orangtua menjadi orang dewasa yang mandiri, maka mereka menetukan pola hidup baru, memikul tanggunga jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun semua itu terkadang berubah, pola-pola ini yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen-komitmen dikemudian hari. ( Elizabet  B. Hurlock.2009. 246-250 )
Tugas perkembangan masa dewasa dini:
a.       Mulai bekerja
b.      Mencari pasangan hidup
c.       Menikah dan mempunyai keturunan
d.      Belajar hidup dengan suami/istri
e.       Mendidik anak hingga menjadi anak yang berbakti
f.       Memberikan nafkah pada keluarga
g.      Memasuki dunia kerja dan memperoleh penghasilan sendiri
h.      Menjaga kesehatan
i.        Mengelola/mengemudikan rumah tangga
j.        Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
k.      Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
l.        Banyak membaca untuk memperpanjang tingkat memori otaknya. ( http://episentrum.com )
Tingkat penugasan tugas-tugas ini pada tahun-tahun awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika mencapai puncak keberhasilan pada waktu setengah baya. Tingkat penugasan ini akan menentukan kebahagian mereka saat itu maupun selama tahun-tahun akhir mereka.
b.       Dewasa Madya
Pada umunya usia madya dikategorikan sebagai dewasa pertengahan, dan usianya sekitar 40-65 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan jamani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula di ikuti oleh penurunan daya ingat. Usia madya, pada kebudayaan amerika saat ini merupakan masa yang paling sulit dalam rentang kehidupan mereka.bagaimanapun mereka berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap peran dan harapan social dari masyarakat.
Karakteristik usia madya :
·         Usia madya merupakan periode yang sangat di takuti.
Cirri pertama dari dewasa madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang sangat menakutkan . diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya tersa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan  manusia. Seperti yang dikatakan Desmond,”orang-orang amerika memasuki usia madya dengan rasa segan, susah, dan ketakutan. Dan juga kebanyakan orang dewasa merasa rindu pada masa muda mereka dan berharap bisa kembali pada masa itu.
·         Usia madya merupakan masa transisi
Masa madya juga disebut sebagai masa transisi seperti halnya sama seperti masa puber karena pada masa ini mereka meninggalkan cirri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan yang akan di liputi oleh cirri-cirri jasmani dan perilaku baru. Dalam membahas masalah transisi ini, Bardwick mengatakan bahwa, “orang amerika tampaknya menghadapi usia lanjut dengan mengubah peranan, khususnya dalam pekerjaan dan mengubah pasangan.
·         Usia madya adalah masa stress
Penyesuaian secara radikal tehadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan perubahan fisi, selalu cenderung merusak homoestasis fisik dan psikologis seseorang dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok yang harus dilakukan dirumah, bisnis dan spek kehidupan mereka. Marmor telah membagi sumber-sumber umum dari stress selama usia madya yang mengarah kepada ketidak keseimbangan, kedalam empat kategori utama, yaitu:
1)      Stress somatic, yang di sebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua.
2)      Strees budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan , keperkasaan, dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu 
3)      Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan member status symbol bagi seluruh anggota keluarga.
4)      Stress psikologis, yang munkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
·         Usia madya adalah usia yang berbahaya.
Usia madya dianggap sebagai usia yang berbahaya  menginterpretasikan “usia berbahaya” berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Ancaman terhadap penyesuaian yang baik yang membuat usia madya semakin berbahaya semakin di buat intensif oleh perbedaan jenis kelamin pada masa tersebut apabila timbul kekecewaan pada homeostasis fisik dan psikologi.
·         Usia madya merupakan masa sepi
Masa ini merupakan masa sepi (empty nest), masa ketika anak-anak tidak lama lagi tinggal bersama orang tua. Kecuali beberapa kasus.  Setelah bertahun-tahun dalam sebuah rumah berpusat pada kelurga yang ramai kehadiran anggota kelurga  dan kini sebuah anak teah memiliki rumah sendiri-sendiri. ( Elizabet  B. Hurlock. 2009.  320-324)
Tugas-tugs perkembangan pada usia madya :
§  Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
§  Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
§  Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
§  Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
§  Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
§  Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
§  Mencapai pestasi dalam kariernya
§  Menjaga semangat untuk mencapa prestasi yang lebih gemilang
§  Evaluasi diri
§  Melepas anak-anaknya untuk hidup bersama pasangannya
§  Menjaga penampilan fisik agar tetap bisa mempertahakan ketertarikan pasangannya
§  Menyadari bahwa kemampuan tubuhnya mulai menurun
§  Berfikir secara bijaksana
§  Menyesuaikan diri dengan baik agar membentuk konsep pribadi yang positif
§  Menghadapi masa puber kedua
§  Mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk hari tua
§  Mempersiapkan dori menghadapi masa lansia
m.    Merintis hubunga sosial yang baik dengan orang-orang di sekitarnya. ( http://episentrum.com )
Atau dikelompokkan pada beberapa kategori :
·         Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik.
Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya.
·         Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat
Orang yang berusia madya sering kali mengasumsikan tanggungjawab warga Negara dan social, serta mengembangkan minat pada waktu luang yang berorientasi pada kedewasaan pada tempat kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada kelurga yang biasa dilakukan pada masa dewasa ini
·         Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejuruan
Tugas ini brkisar pada kemantapan dan pemeliharaan standart hidup yang relatif mapan
·         Tugas-tugas yang berkaitan dengan anggota keluarga.
Tugas yang penting dalam kategori ini gmelipual-hal yang berkaitan dengan seseorang sebagai pasangan, menyesuaikan diri dengan orang tua yang lanjut usia, dan membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. ( Elizabet  B. Hurlock.1980.325 )

c.        Dewasa Akhir
Masa dewasa akhir juga disebut usia lanjut atau tua. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.
Cirri-ciri atau karakteristik usia lanjut atau usia tua :
·         Usia lanjut merupakan usia kemunduran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia lanjut merupakan hokum kodrat manusia yang pada umunya dikenal dengan istilah “menua” perubahan-perubahan tersebut mempengaruh struktur baik fisik maupun mentalnya dan fungsinya juga. Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara berlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan. Ada beberapa istilah pada usia lanjut ini . 
Senescence
Senescence merupakan masa proses menjadi tua (penuaan). Seseorang akan menjadi tua saat usia nya berkisar 50 an atau akhir 60 an. proses ini bergntung kepada kadar proses penuaan individu yang mempengaruhi laju kemunduran fisik dan mentalnya, missal pada bagian :
1)      Rupa, gigi, suara dan kulit
2)      Kemahiran psikomotor dan kebolehan intelektual
3)      Tulang dan sendi, struktur otot, system syaraf, system pencernaan, pernapasan jantung dan seksualiti.
Keuzuran
Keuzuran (senility) digunakan untuk mengacu pada periode selama usia lanjut apabila kemunduran fisik sudah terjadi dan apabila sudah terjadi disorganisasi mental. Seseorang yang akan menjadi eksentrik, kurang perhatian dan terasing secara social, maka penyesuaian dirinya pun akan buruk. Keuzuran mungkin terjadi pada usia 50an atau malah tidak terjadi sama sekali karena telah meninggal sebelum mengalami proses pemunduran.
·         Perbedaan individual pada efek menua
Perbedaan individu pada efek menua telah dikenal sejak berabad abad lalu. Cicero menekankan hal tersebut dalam referensinya bahwa proses menua itu membuat orang sulit hidup. Menurut dia, “usia tua itu tidak seperti anggur, karena tidak pada setiap bagian dapat timbul rasa asam sesuai dengaan usianya.”
·         Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas.
Banyak dari orang usia lanjut yang memiliki kelompok minoritas yaitu suatu status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok lainnya dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak memiliki kekuasaan apapun. Status minoritas ini terutama terjadi sebagai akibat dari sikap social yang tidak menyenangkan kepada orang usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat klise yag tidak menyenangkan tentang mereka. (elizabet  B. Hurlock.2009. 380-381)
Tugas tugas perkembangan pada usia lanjut :
Sebagian besar tugas  perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang dari pada kehidupan orang lain. Diantara lain :
a.       Menjaga pola makan, sebab kekebalan tubuh semakin menurun
b.      Menikmati hasil dari usaha-usaha yang ia lakukan pada masa muda
c.       Menghabiskan hari-hari tuanya bersama dengan keluarga besar dan teman-teman dekatnya
d.      Menyerahkan semua urusan keluarga kepada anaknya, misalnya mencari nafkah
e.       Belajar seumur hidup
f.       Berfikir dan memutuskan perkara dengan bijaksana
n.      Lebih fokus pada kehidupan masa depan yang abadi. ( http://episentrum.com )

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Masa pubertas adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa. Masa ini merupakan tahap perkembangan dimana terjadi kematangan pada alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Masa pubertas ini ada tiga tahap, yaitu : 1) prapuber, 2) puber . 3) pasca puber. Masa puber ini juga di sebut sebagai fase negatif bagi anak , karena banyak sifat-sifat negatif yang belum terlihat pada masa kanak-kanak.
            Pada masa ini anak memiliki berbagai tugas perkembangan diantaranya adalah menstabilkan kondisi fisk dan mental, menyesuaikan, menerima keadaan fisik, dll. Setelah masa puber anak mengalami masa remaja. Yang mana karakteristik pada masa remaaja ini hampir sama dengan masapuber karena kebanyakan masa puber terjadi pada masa remaja awal.  Kebanyakan masa remaja ini mengalami banyak masalah, misal berkaitan dengan keadaan jasmani, kebebasan, peran identitas,dll.
            Setelah masa remaja anak beralih kepada masa dewasa. Dimana masa dewasa ini bukan lagi pertubuhan bagi seseorang melainkan sebagai penerapan kepada masyarakat dam sosial. Masa dewasa ini tidak lagi tergantung pada orang tua dan berusaha untuk hidup mandiri. Pada masa dewasa biasanya terjadi “fase reproduksi”. Yang mana tugas perkembangannya adalah menjaga rumah tangga dan sebagai seorang ibu/ ayah yang menjaga anak-anak mereka. Masa dewasa ini ada beberapa tahap atau bagian, yaitu masa dewasa dini (awal) sekitar usia 20-45tahun , masa dewasa madya sekitar usia 45-64, dan masa dewasa lanjut atau tua.
            Dewasa awal sekitar usai 20-45 tahun. Dan dewasa madya sekitar usia 45-65 tahun dan dewasa tua atau lanjut sekitar usia 65 sampai meninggal.


DAFTAR PUSTAKA

B.  Hurlock, Elizabeth.2009. Psikologi Perkembangan. Jakarta : ERLANGGA.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.

Monks.F.J etc,1982. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Wirawan Sarwona Sarlito.2003 Psikologi Remaja.  Jakarta: Raja grafindo.

Yusuf L.N, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan anak dan Remaja. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.
http://episentrum.com/search/perkembangan.

0 komentar:

Posting Komentar