Senin, 27 Januari 2014

“METODE OBSERVASI DAN INTERVIEW (WAWANCARA)”

A.    Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan ”memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian baik secara umum pada konteks maupun dengan fokus-fokus khusus.
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas berlangsung, orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, aktual sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai catatan panjang lebar yang tidak relevan. Penelliti yang baik akan melaporkan hasil observasinya secara deskriptif tidak interperatif. Pengamat tidak mencatat kesimpulan atau interpretasi, melainkan data konkrit berkenaan dengan fenomena yang diamati.
Macam-macam observasi menurut Patton :
  1. Observasi partisipan dan non Partisipan
Observasi partisipan yaitu pengamat berpartisipasi aktif dalam setting yang diamati, sedangkan non partisipan adalah pengamat tidak terlibat dalam aktivitas yang diamatinya atau sebagai pengamat pasif.
  1. Observasi Terbuka dan Tertutup
Observasi terbuka yaitu melakukan observasi sistematik dengan memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu pada subyek yang diamati. Sedangkan observasi tertutup dilakukan tanpa meminta izin dan memberitahu terlebih dahulu. Observasi tertutup atau terselubung akan memungkinkan peneliti menangkap kejadian yang sesungguhnya karena pada umumnya individu yang tidak menyadari bahwa ia diamati akan bertingkah laku biasa.
  1. Observasi Terbatas dan Observasi Jangka Panjang
Observasi terbatas hanya berlangsung pada saat-saat tertentu saja, sedangkan observasi jangka panjang berlangsung sangat lama yang dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh pemahaman holistik mengenai budaya kelompok yang ditelitinya.
Banister (1994) menambahkan beberapa variasi pendekatan yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1.      Variasi dalam struktur observasi
2.      Variasi dalam fokus observasi, yaitu berkonsentasi pada aspek-aspek tertentu atau berbagai aspek secara luas yang dianggap relevan
3.      Variasi dalam metode dan sarana/instrumen yang digunakan untuk melakukan pencatatan observasi
4.      Pemberian umpan balik
Kelemahan observasi terletak pada beberapa hal:
  1. Pengamat terbatas dalam mengamati karena kedudukannya dalam kelompok hubungannya dengan anggota dan yang semacamnya
  2. Pengamat yang berperan serta sering sukar memisahkan diri walaupun hanya sesaat untuk membuat catatan hasil pengamatannya
  3. Hasil pengamatan berupa sejumlah besar data sering sukar dan sangat memakan waktu untuk mencatat hasil

B.     Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan aitu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut (Banister dkk, 1994).
Patton (1994) membedakan tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara:
  1. Wawancara Informal
Yaitu wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai
  1. wawancara dengan pedoman umum
Pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan terlebih dahulu an tidak perlu ditanyakan secara berurutan
  1. Wawancara dengan Pedoman Standar (Baku) yang Terbuka
Dalam bentuk wawancara ini, pedoman wawancara ditulis secara rinci, lengkap dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat.
Guba dan Lincoln membedakan wawancara menjadi empat bagian :
  1. Wawancara oleh Tim atau Panel
Yaitu wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai
  1. Wawancara Tertutup dan Wawancara Terbuka
Pada wawancara tertutup biasanya interviewee tidak mengetahui bahwa mereka diwawancarai dan tidak mengetahui tujuan wawancara, sedangkan wawancara terbuka mereka mengetahui maksud dan tujuan wawancara.
  1. Wawancara Riwayat Secara Lisan
Wawancara ini dilakukan terhadap orang-orang yang pernah membuat sejarah atau membuat karya ilmiah besar dengan maksud mengungkap riwayat hidupnya
  1. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Wawancara terstruktur dilakukan dengan pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Sedangkan wawancara tak terstruktur cirinya kurang diinterupsi dan arbitrer.
Isi wawancara perlu dipersiapkan dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengungkap aspek tingkah laku, nilai atau perasan. Smith mengungkapkan beberpa aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun pertanyaan, yaitu:
§  Pertanyaa harus bersifap netral
§  Peneliti perlu menghindari penggunaan istilah yang terlalu tinggi atau resmi
§  Peneliti perlu menggunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup
Menurut Guba dan Loncoln (1981: 180-183), ada tiga cara penata urutan pertanyaan, yaitu:
a.       bentuk cerobong
b.      kebalikan bentuk cerobong
c.       rencana kuintamensional
Hal-hal praktis yang perlu diperhatikan dalam wawancara:
1.      Sebelum Wawancara
§  Memilih tempat yang tenang dan bebas dari gangguan
§  Peneliti meminta responden berbicara cukup keras sehingga suara dapat direkam
§  Sistem perekam perlu diperiksa terlebh dahulu dan diletakkan dekat dengan responden
2.      Selama Wawancara
§  Peneliti harus berbicara secara jelas dan tidak terlalu cepat
§  Alat perekam sebaiknya dimatikan selama pembicaraan yang tidak relevan berlangsung
§  Peneliti harus mengikuti semua petunjuk yang ditulis untuk mengoperasikan alat perekam dan melakukan pengecekan bila alat perekam perlu diganti
3.      Setelah Wawancara
§  Peneliti perlu mendengarkan rekaman, mencatat dan menghapus diskusi yang tidak relevan
§  Memberi kode yang lengkap pada kaet
§  Menyimpan kaset dan alat perekam dalam kondisi baik.



2 komentar: