Senin, 27 Januari 2014

Kejaiban Otak

            Miliaran sel saraf disebut neuron, saling terhubung membentuk suatu jaringan komunikasi di dalam tubuh tang disebut dengan sistem saraf. Neuron adalah unit dasar dari sistem saraf. Nouron berbentuk tipis memanjang dan berfungsi menghantar denyutan listrik yang disebut impuls saraf. Badan sel neuron tidak jauh berbeda dari sel-sel lainnya. Neuron mempunyai banyak cabang pada ujung-ujung nya yang disebut dendrit, yang bertugas menerima impuls dari neuron di sekitarnya. Ia juga memiliki akson atau serabut saraf yang panjang, yang berfungsi menghantar impuls saraf menuju ke nouron lainnya atau ke sebuah otot. Neuron-neuron yang bersampingan di pisahkan oleh celah sempit yang disebut sinapsis.
Ketika tiba di ujung akson, suatu impuls menyalurkan zat kimia pembangkit impuls. Neuron sensori dan motor membawa impuls saraf ke otak dan dari otak serta sumsum tulang belakang (korda spinalis). Neuron-neuron yang bersifat asosiatif, yang jumlahnya sekitar 90% dari keseluruhan neuron yang membangun sistem saraf, hanya dijumpai dan terletak pada otak serta korda spinalis.
            Pada dasarnya sumsum tulang belakang adalah perpanjangan dari otak. Panjangnya mencapai 45 sentimeter, terentang dari otak hingga ke punggung bagian bawah. Saraf sepanjang sumsum tulang belakang, menyalurkan informasi antara otak dan tubuh. Sumsum tulang belakang juga berperan dalam gerak refleks. Ketika seseorang menyentuh benda tajam, impuls saraf muncul dari ujung jari, menuju ke sumsum tulang belakang yang langsung memerintahkan agar otot-otot lengan atas segera menarik jari dari benda tajam tersebut.
            Otak manusia terdiri dari paling tidak 100 miliar neuron. Tiap-tiap neuron berkomunikasi dengan ribuan neuron lain, sehingga terbentuklah suatu jaringan komunikasi dan kontrol yang sangat kompleks. Otak menerima informasi tentang kondisi di dalam dan diluar tubuh, mengolah dan menyimpan informasi tersebut dan memberikan perintah berdasarkan apa yang telah di pelajarinya. Hipotalamus dan batang otak mengendalikan proses otomatis di dalam tubuh seperti pernapasan. Serebelum (otak kecil) mengatur gerakan tubuh yang halus. Belahan otak kiri dan kanan mengendalikan pikiran, imajinasi, ingatan, kata-kata, emosi, penglihatan, pendengaran, serta pengindra bau, rasa dan sentuhan.
            Sistem saraf terdiri dari dua bagian utama yaitu otak dan sumsum tulang belakang, yang membentuk sistem saraf pusat atau CNS (central Nervous System) dan tepi saraf-saraf yang membentuk sistem saraf PNS (Peripheral Nervous System). Di dalam PNS saraf indra menyalurkan impuls saraf dari organ indra ke otak. Saraf motorik menyalurkan perintah dari otak. Ada dua macam sistem saraf motorik. Pertama, sistem saraf somatik yang dikendalikan secara sadar dan merangsang otot-otot rangka agar berkontraksi. Kedua, tergolong dalam sistem saraf ANS (Automatic Nervous System) yang mengatur proses-proses di dalam tubuh seperti pernafasan dan pencernaan. ANS terbagi menjadi dua yaitu simpatetik dan parasimpatetik. Cara kerja dan dampak yang dihasilkan oleh keduanya saling berlawanan, sehingga tubuh tetap terjaga dalam keadaan stabil
Struktur dan anatomi hidung         
            Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan ketika Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita agak sulit mencium bau-bau yang ada.
            Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
            Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara
            Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).



Proses Penciuman
            Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau.

            Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.


Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap
            Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.

Gangguan pada Hidung
Anosmia
Penyakit ini menyebabkan penderitanya kehilangan rasa bau. Penyakit ini disebabkan karena :
  1. Penyumbatan rongga hidung, misalnya tumor, polyp
  2. Reseptor-reseptor pembauan rusak karena infeksi virus atau atrophi
  3. Gangguan pada syaraf ke I, bulbus, tractus olfactoris ataupun cortex otak karena benturan kepala ataupun tumor.

Struktur dan Anatomi Lidah
            Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik yang berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah dan otot ekstrinsik. Otot ekstrinsik ini mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat menekannya pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.

            Permukaan atas lidah manusia seperti beludru karena dilapisi oleh beberpa lapisan. Pada manusia reseptor bagi stimulus rasa berada pada kuncup pengecap (Taste bud) yang tersebar di lidah. Permukaan lidah manusia seperti beludru, karena ditutupi oleh beberapa lapiisan. Pada penampang lidah kuncup pengecap mengalami penjuluran yang biasa disebut dengan papila. Papila bermacam-macam sesuai bentuk dan lokasi banyaknya papila tersebut ditemukan.

a. Papila filiformis
Papila filiformis banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan.

b. Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar daripada yang lain.


c. Papila fungiformis
Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.

d. papila foliata
Papila foliata ini umumnya banyak terletak pada bagian sisi lidah.


Proses Pengecapan
            Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang.
            Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
            Banyak sekali jenis makanan dan minuman yang ada di sekitar kita. Rasa makanan dan minuman itu bermacam-macam, ada yang manis, asin, asam, bahkan ada pula yang pahit. Kita dapat merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit menggunakan lidah. Rasa yang dikenal lidah terdiri atas 4 rasa. Berikut merupakan tinjauan sensasi rasa dilihat dari zat-zat kimia penimbul sensasi rasa.

·         Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam tumbuhan. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin, morfin dan lain-lain. Banyak dari zat-zat ini bersifat racun.
·         Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan Ca+
·         Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
·         Asam, ditimbulkan oleh ion H+

            Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :
·         Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
·         Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
·         Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping
·         Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang
 

0 komentar:

Posting Komentar