A.
Lansia
1.
Pengertian
Lansia
Lansia merupakan tahap akhir dari siklus perkembangan manusia.
Undang-undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia menetapkan batasan
umur lansia di Indonesia adalan 60 tahun ke atas. Lansia ditandai dengan proses
penuaan, dimana penuaan adalah proses alamiah yang terjadi sebagai dampak dari
perubahan usia yang ditandai dengan penurunan kondisi fisik dan psikis (BPS
Penduduk Lanjut Usia, 2017).
Indriana (2012) di dalam bukunya yang berjudul Gerontologi &
Progeria menjelaskan mengenai lansia. Dimana lanjut usia adalah sebutan bagi
mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Undang-undang Republic
Indonesia nomor 13 tahun 1998 tentangKesejahteraan Lanjut Usia Bab 1 pasal 1,
yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas.
Sedangkan menurut Hurlock (1980) lansia adalah periode terakhir
dalam perkembangan kehidupan manusia. Lansia terbagi menjadi dua yaitu usia
lanjut dini dan usia lanjut, dimana usia lanjut dini adalah individu yang
berkisar antara 60 sampai 70 tahun, sedangkan usia lanjut adalah dimulai pada
usia 70 tahun sampai akhir kehidupan seseorang atau kematian.
Banyak istilah yang dikenal masyarakat untuk menyebut orang lanjut
usia, antara lain lansia yang merupakan singkatan lanjut usia. Istilah lain
adalah manula yang merupakan singkatan dari manusia lanjut usia, usila
singkatan dari usia lanjut. Ada istilah lain yang terasa lebih enak didengar
yakni wulan, yang merupakan singkatan dari warga usia lanjut.
Pada waktu seseorang memasuki masa usia lanjut, terjadi berbagai
perubahan baik yang bersifat fisik, mental, maupun sosial. Perubahan yang
bersifat fisik antara lain adalah penurunan kekuatan fisik, stamina, dan
penampilan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa orang menjadi depresif atau
merasa tidak senangsaat memasuki masa usia lanjut. Mereka menjadi tidak efektif
dalam pekerjaan dan peran sosial, jika mereka bergantung pada energy fisik yang
sekarang tidak dimiliki lagi. Sebaliknya, mereka harus lebih menekankan
kemampuan berpikir daripada kemampuan fisik dalam memecahkan masalah. Jadi,
yang terpenting bagi orang lanjut usia adalah mengalihkan kemampuan fisik pada
kemampuan mental atau kebijaksanaan dalam perilakunya (Indriana, 2012).
Dapat disimpulkan bahwa lansia adalah individu yang memiliki usia
60 tahun atau lebih sampai individu meninggal dunia yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan fisik maupun psikis.
2.
Tugas
Perkembangan Lansia
Sebagian besar tugas perkembangan lansia berkaitan dengan kehidupan
pribadi daripada kehidupan orang lain. Tugas perkembangan lansia dalam Hurlock
(1980) dijelaskan terdapat 6 hal yaitu:
1.
Menyesuaikan
diri terhadap menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
2.
Menyesuaikan
diri terhadap masa persiun serta mulai berkurangnya penghasilan keluarga
3.
Penyesuaian
diri terhadap kematian pasangan hidup atau orang yang dicintai
4.
Membentuk
sebuah hubungan yang baik dengan orang yang seusia
5.
Membentuk
pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
6.
Menyesuaikan
diri dengan peran sosial dengan luwes dan baik
Menurut Pack dalam Aleydrus (2014) terdapat 3 tugas-tugas lansia
yang meliputi:
1.
Sesuatu yang
berkaitan dengan masa pensiun. Peran kerja merupakan hal yang penting dalam
membentuk identitas. Masa pensiun adalah sebuah masa penurunan terhadap
ketertarikan di luar kerja, dimana hal tersebut membantu menciptakan kepuasan
pribadi serta memiliki perasaan yang berharga di luar aktivitas bekerja yang
merupakan hak penting dalam periode lansia.
2.
Kemunduran
fisik, hal ini menjadikan perasaan putus asa dan perasaan yang tidak
menyenangkan terhadap diri sendiri dan kehidupan. Lansia merubah nilai yang
berkaitan dengan fisik menjadi nilai-nilai hubungan interpersonal serta
aktualisasi mental. Karena hal tersebut dapat membantu lansia mengalami
kepuasan hidup.
3.
Ketidak abadian
manusia, lansia harus memiliki keyakinan akan kematian. Bahwa setiap manusia
akan mengalami kematian sehingga harus bisa menerima kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
Papalia, Old, dan Feldman. (2009). Human
development, perkembangan manusia. edisi 10, buku 2. Jakarta :
Salemba Humanika.
Santrock, J. W. (2002). Life
Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid II (edisi kelima). Jakarta :
Erlangga.
Santrock, J.W., (2007). Child Development. 11th edition. Boston: Mc. Graw Hill.
0 komentar:
Posting Komentar