Sabtu, 26 Juni 2021

A.    Forgiveness

1.      Pengertian Forgiveness

Secara terminologis, kata dasar pemaafan adalah maaf dan kata maaf adalah kata saduran dari bahasa Arab, al’afw. Kata ini dalam Al-Quran terulang sebanyak tiga puluh empat kali. Maaf adalah proses aktif dalam pikiran dan perangai seseorang yang telah merasa hatinya disakiti orang lain (MacIntosh dalam Smedes, 1991).

Menurut McCullough dkk (1997) pemaafan yakni sebuah motivasi untuk mengubahindividu agar tidak balas dendam dan dapat meredakan dorongan untuk memelihara kebencian kepada pihak yang telah menyakiti dan dapat meningkatkan dorongan untuk konsiliasi hubungan dengan pihak yang telah menyakiti.

Menurut Thompson (Lopez & Synder, 2003)  pemaafan yakni proses interpersonal pada diri sendiri, orang lain, juga situasi yang mampu mengubah perasaan negative yang dirasakan akibat pelanggaran yang dilakukan pelaku menjadi perasaan yang netral atau positif. Bannan, Davis dan Biswas-Diener (2016) pemaafan yakni sebuah keputusan altruistic yang dapat melepaskan pikiran tentang pembalasan, penghindaran, dan perasaan bersalah dengan cara mengganti perasaan marah, takut, dikhianati, dan sakit hati dengan emosi prososial. Menurut Nashori (2014) mendefinisikan pemafaan dengan bersedia untuk meninggalkanhal-hal yang tidak menyenangkan yang bersumber dari hubungan interpersonal dengan cara menumbuh dan mengembangkan perasaan, pikiran, dan hubungan yang lebih positif dengan pihak yang sudah melakukan tindakan yang tidak menyenangkan.

Pemaafan adalah upaya membuang semua keinginan pembalasan dendam dan sakit hati yang bersifat pribadi terhadap pihak yang bersalah atau orang yang menyakiti dan mempunyai keinginan untuk membina hubungan kembali (Smedes, 1991). Synder (dalam Setyawan, 2007) mengemukakan pemaafan sebagai penyusunan pelanggaran yang dialami, dimana individu dihadapkan pada pelanggar, pelanggaran, dan sekuel dari pelanggaran, sehingga terjadi transformasi terhadap efek negatif menjadi netral atau positif. Sumber transgresi, atau objek dari pemaafan berada pada kendali seseorang atau sesuatu.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pemaafan yakni suatu proses menurunnya dorongan untuk berperilaku negatif dan meningkatnya keinginan untuk berperilaku ke arah yang lebih baik yang ditandai dengan menurunnya motivasi untuk menghindar, membalas dendam, akan tetapi bertambahnya dorongan untuk membina hubungan kembalimenurut teori dari Thompson (Lopez & Synder, 2003).

2.      Aspek-aspek Forgiveness

Terdapat 3 aspek berdasarkan dimensi forgiveness yang dikemukakan oleh Thompson (Lopez & Snyder 2003) yakni:

a.       Pemaafan Pada Diri Sendiri

Pemaafan pada diri sendiri yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna merilis perasaan dalam dirinya agar menerima suatu kesalahan. Tindakan tersebut bentuk bagaimana seseorang melihat dirinya ketika diliputi perasaan bersalah.

b.      Pemaafan Pada Orang Lain

Pemaafan pada orang lain yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna memaafkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan terhadap dirinya. Misalnya, seseorang tentu memiliki keinginan untuk membenci, menghukum juga mengeluarkan perasaan negative kepada orang yang berbuat kesalahan terhadapnya namun seseorang tersebut memilih untuk memaafkan.

c.       Pemaafan Pada Situasi

Pemaafan pada situasi yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna memaafkan situasi yang menimpa dan memunculkan perasaan negative misalnya dilanda bencana, meninggalnya anggota keluarga dan lain-lain.

Ada 3 aspek forgiveness  menurut McCullough dkk (1998) yakni:

a.       Motivasi Menghindar

Menurunnya motivasi untuk menghindar, akan membuat seseorang membuang keinginan untuk menjaga jarak dengan pelaku.

b.      Motivasi Membalas Dendam

Menurunnya motivasi untuk membalas dendam, akan membuat seseorang membuang keinginan untuk membalas dendam kepada pelaku.

c.       Motivasi Berdamai

Adanya motivasi niat baik dan keinginan untuk berdamai dengan pelaku meskipun tindakan yang telah diperbuat termasuk tindakan yang berbahaya.

Berdasarkan aspek pemaafan dari para ahli di atas, peneliti menggunakan aspek yang ditawarkan oleh Thompson (Lopez & Synder, 2003) yakni pemaafani pada diri sendiri, pemaafan pada orang lain, dan pemaafan pada situasi. Dikarenakan aspek pemaafan tersebut lebih mudah dipahami juga lebih dalam ruang lingkupnya.



DAFTAR PUSTAKA


Biswas, R., Diener, & Dean, B. 2007. Positive Psychology Coaching : Putting the Science of Happiness to Work for your Clients. John Wiley & Sons, In

Brannan, D., Davis, A., & Biswas-Diener, R. (2016). The science of forgiveness: Examining the influence of forgiveness on mental health. Encyclopedia of Mental Health, 2, 253-256. doi:10.1016/B978-0-12-397045-9.00039-2

Llyod, J. (2010). Experts on aging: Stay fit after 65 to live longer, better. USA Today 11/21/2010. Diakses dari http://www.usatoday.com/yourlife/fitness/exercise/2010-11-21-staying-fit-old-age_N.html pada tanggal 10 Desember 2011Moleong, L. J. (2011). Metodologi penelitian kualitatif, edisi refisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

McCullough, M. E. (2000). Forgiveness as Human Strength: Theory, measurement, and links to well-being. Journal of Social and Clinical Psychology, 19,43-55.

McCullough ME., Root, LM., and Cohen, AD. (2006). Writing About the Benefits of an Interpersonal Transgression Facilitates Forgiveness. Journal of Consulting and Clinical Psychology 2006, Vol. 74, No. 5, 887–89. doi: 10.1037/0022-006X.74.5.887

McCullough, M. E., Rachal, K. C., Sandage, S. J., Worthington, E. L., Jr., Brown, S. W., & Hight, T. L. (1998). Interpersonal forgiving in close relationships: II. theoretical elaboration and measurement. Journal of Personality and Social Psychology, 75(6), 1586– 1603.

McCullough, M. E, Wortington, E. L, & Rachal, K. C. (1997). Interpersonal Forgiving in close relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73(2), 321- 336.

Nashori, F. (2012). Meningkatkan kualitas hidup dengan pemaafan. Unisia Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 35(75), 215-226.

Toussaint, L, L., Shield, G, S., & Slavich, G, M., (2016). Forgiveness, stress, and health: A-5 week dynamic parallel process study. Annal of Behavioral Medicine, 50(5), 727-735. DOI 10.1007/s12160-016-9796-6

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2003). Introduction of a New Model of Forgiveness: Measurement & Intervention. U.S: University of Kansas.


0 komentar:

Posting Komentar