A.
Forgiveness
1.
Pengertian
Forgiveness
Secara terminologis, kata dasar pemaafan adalah maaf dan kata maaf adalah
kata saduran dari bahasa Arab, al’afw. Kata
ini dalam Al-Quran terulang sebanyak tiga puluh empat kali. Maaf adalah proses
aktif dalam pikiran dan perangai seseorang yang telah merasa hatinya disakiti
orang lain (MacIntosh dalam Smedes, 1991).
Menurut McCullough dkk (1997) pemaafan yakni sebuah motivasi untuk
mengubahindividu agar tidak balas dendam dan dapat meredakan dorongan untuk
memelihara kebencian kepada pihak yang telah menyakiti dan dapat meningkatkan
dorongan untuk konsiliasi hubungan dengan pihak yang telah menyakiti.
Menurut Thompson
(Lopez & Synder, 2003) pemaafan yakni
proses interpersonal pada diri sendiri, orang lain, juga situasi yang mampu
mengubah perasaan negative yang dirasakan akibat pelanggaran yang dilakukan
pelaku menjadi perasaan yang netral atau positif. Bannan, Davis dan
Biswas-Diener (2016) pemaafan yakni sebuah keputusan altruistic yang dapat
melepaskan pikiran tentang pembalasan, penghindaran, dan perasaan bersalah
dengan cara mengganti perasaan marah, takut, dikhianati, dan sakit hati dengan
emosi prososial. Menurut Nashori (2014) mendefinisikan pemafaan dengan bersedia
untuk meninggalkanhal-hal yang tidak menyenangkan yang bersumber dari hubungan interpersonal
dengan cara menumbuh dan mengembangkan perasaan, pikiran, dan hubungan yang
lebih positif dengan pihak yang sudah melakukan tindakan yang tidak
menyenangkan.
Pemaafan adalah upaya membuang semua keinginan pembalasan dendam dan sakit
hati yang bersifat pribadi terhadap pihak yang bersalah atau orang yang
menyakiti dan mempunyai keinginan untuk membina hubungan kembali (Smedes,
1991). Synder (dalam Setyawan, 2007) mengemukakan pemaafan sebagai penyusunan
pelanggaran yang dialami, dimana individu dihadapkan pada pelanggar,
pelanggaran, dan sekuel dari pelanggaran, sehingga terjadi transformasi
terhadap efek negatif menjadi netral atau positif. Sumber transgresi, atau
objek dari pemaafan berada pada kendali seseorang atau sesuatu.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pemaafan yakni suatu proses menurunnya dorongan untuk berperilaku negatif dan
meningkatnya keinginan untuk berperilaku ke arah yang lebih baik yang ditandai
dengan menurunnya motivasi untuk menghindar, membalas dendam, akan tetapi
bertambahnya dorongan untuk membina hubungan kembalimenurut teori dari Thompson (Lopez & Synder, 2003).
2.
Aspek-aspek
Forgiveness
Terdapat 3 aspek berdasarkan dimensi forgiveness yang
dikemukakan oleh Thompson (Lopez & Snyder 2003) yakni:
a. Pemaafan Pada Diri
Sendiri
Pemaafan pada diri
sendiri yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna merilis perasaan
dalam dirinya agar menerima suatu kesalahan. Tindakan tersebut bentuk bagaimana
seseorang melihat dirinya ketika diliputi perasaan bersalah.
b. Pemaafan Pada Orang
Lain
Pemaafan pada orang
lain yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna memaafkan orang lain
atas kesalahan yang dilakukan terhadap dirinya. Misalnya, seseorang tentu
memiliki keinginan untuk membenci, menghukum juga mengeluarkan perasaan
negative kepada orang yang berbuat kesalahan terhadapnya namun seseorang
tersebut memilih untuk memaafkan.
c. Pemaafan Pada
Situasi
Pemaafan pada
situasi yakni sebuah tindakan yang dilakukan seseorang guna memaafkan situasi
yang menimpa dan memunculkan perasaan negative misalnya dilanda bencana,
meninggalnya anggota keluarga dan lain-lain.
Ada 3 aspek forgiveness menurut McCullough dkk (1998) yakni:
a. Motivasi Menghindar
Menurunnya motivasi
untuk menghindar, akan membuat seseorang membuang keinginan untuk menjaga jarak
dengan pelaku.
b. Motivasi Membalas
Dendam
Menurunnya motivasi
untuk membalas dendam, akan membuat seseorang membuang keinginan untuk membalas
dendam kepada pelaku.
c. Motivasi Berdamai
Adanya motivasi niat
baik dan keinginan untuk berdamai dengan pelaku meskipun tindakan yang telah
diperbuat termasuk tindakan yang berbahaya.
Berdasarkan aspek
pemaafan dari para ahli di atas, peneliti menggunakan aspek yang ditawarkan
oleh Thompson (Lopez & Synder, 2003) yakni pemaafani pada diri sendiri,
pemaafan pada orang lain, dan pemaafan pada situasi. Dikarenakan aspek pemaafan
tersebut lebih mudah dipahami juga lebih dalam ruang lingkupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Biswas, R., Diener, & Dean, B. 2007. Positive Psychology Coaching : Putting the Science of Happiness to Work for your Clients. John Wiley & Sons, In
Brannan, D., Davis, A., & Biswas-Diener, R. (2016). The science of forgiveness: Examining the influence of forgiveness on mental health. Encyclopedia of Mental Health, 2, 253-256. doi:10.1016/B978-0-12-397045-9.00039-2
Llyod, J. (2010). Experts on
aging: Stay fit after 65 to live longer, better. USA Today 11/21/2010. Diakses
dari
http://www.usatoday.com/yourlife/fitness/exercise/2010-11-21-staying-fit-old-age_N.html
pada tanggal 10 Desember 2011Moleong, L. J. (2011). Metodologi penelitian
kualitatif, edisi refisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
McCullough, M. E. (2000).
Forgiveness as Human Strength: Theory, measurement, and links to well-being.
Journal of Social and Clinical Psychology, 19,43-55.
McCullough ME., Root, LM., and Cohen, AD. (2006). Writing About the Benefits of an Interpersonal Transgression Facilitates Forgiveness. Journal of Consulting and Clinical Psychology 2006, Vol. 74, No. 5, 887–89. doi: 10.1037/0022-006X.74.5.887
McCullough, M. E., Rachal, K. C., Sandage, S.
J., Worthington, E. L., Jr., Brown, S. W., & Hight, T. L. (1998).
Interpersonal forgiving in close relationships: II. theoretical elaboration and
measurement. Journal of Personality and Social Psychology, 75(6), 1586–
1603.
McCullough, M. E, Wortington, E.
L, & Rachal, K. C. (1997). Interpersonal Forgiving in close relationships. Journal
of Personality and Social Psychology, 73(2), 321- 336.
Nashori, F. (2012). Meningkatkan
kualitas hidup dengan pemaafan. Unisia Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 35(75),
215-226.
Toussaint, L, L., Shield, G, S.,
& Slavich, G, M., (2016). Forgiveness, stress, and health: A-5 week dynamic
parallel process study. Annal of Behavioral Medicine, 50(5), 727-735.
DOI 10.1007/s12160-016-9796-6
Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2003). Introduction of a New Model of Forgiveness: Measurement & Intervention. U.S: University of Kansas.
0 komentar:
Posting Komentar