Senin, 27 Januari 2014

ANALISIS DATA DAN CODING

A.    Anallisis Data
Analisis data kualitatif (Bodgan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya meenjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang penting dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Proses analisis data kualitatif menurut Siddel adalah sebagai berikut:
1.      Membuat catatan lapangan, dengan hal member kode sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
2.      Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,
3.      Berpikir, dengan cara membuat kategori data yang bermakna, mencari dan menemukan pola dan hubungan serta membuat temuan-temuan umum.

Sedangkan tahapan analisis data menurut Janice McDrury adalah sebagai berikut:
1.      Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kuncidan gagasan yang ada dalam data,
2.      Mempelajari kata-kata kunci dan berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
3.      Menuliskan ‘model’ yang ditemukan,
4.      Koding yang telah dilakukan.

Komponen-komponen yang perlu ada dalam analisis data antara lain:
1.      Pemrosesan Satuan
Pemrosesan satuan terdiri atas tipologi satuan dan penyusunan satuan.
a.       Tipologi satuan, satuan suatu latar social yang berfungsi untuk menentukan dan mendefinisikan kakegori. Patton membedakan jenis tipe satuan menjadi tipe asli yang menggunakan perspektif emik dalam antropologi, dan tipe hasil konstruksi analis yang digunakan subyek untuk merinci kompleksitas kenyataan dalam bagian- bagian.
b.      Penyusunan satuan,yaitu pemasukan data ke dalam kartu indeks dan hendaknya dapat dipahami oleh orang lain.   
2.      Kategorisasi
a.       Fungsi dan prinsip kategorisasi, tugas pokoknya adalah mengelompokkan, merumuskan dan menjaga agar setiap kategori yang disusun mengikuti prinsip taat asas.
b.      Langkah-langkah kategorisasi, metode yang digunakan berdasar atas metode analisis komperatif.
3.      Penafsiran Data
a.       Tujuannya meliputi tujuan deskriptif semata-mata (menerima dan menggunakan teori yang sudah ada), tujuan deskriptif analitik (pengembangan kategori dan hubungan yang muncul dari data) dan tujuan teoti substantive (gabungan teori untuk mendapat teori yang baru).
b.      Proses umum dan penafsiran data, yaitu menuliskan teori dengan bahasa disiplin sendiri dengan metode tertentu.
c.       Peranan hubungan kunci dalan pehafsiran data,yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yang menolak atau garis riwayat sebagai aturan untuk digunakan sebagai criteria inklusi-ekslusi.
d.      Peranan interogasi terhadap data, yaitu mengajukan seperangkat pertanyaan pada data sehingga terungkaplah banyak persoalan dari data itu sendiri.
e.       Langkah-langkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis komparatif dalam rangka penyusunan teori substantif.

Model analisis data meliputi:
1.      Hermeneutik ; dialektik antara pemahaman teks secara menyeluruh dan interpretasi bagian-bagiannya yang deskripsinya bermakna dengan dibimbing oleh penjelasan yang diperkirakan.
2.      Semiotic : berkaitan dengan makna dari tanda dan symbol dalam bahasa dengan bentuk analisis konten, analisis pembicaraan dan analisis wacana.
3.      Narasi : menceritakan tayangan fakta maupun dongeng yang telah diceritakan oleh orang pertama.
4.      Metafora : aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada sesuatu objek atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.

B.     Koding
Langkah penting sebelum analisis dilakukan adalah membubuhkan kode-kode pada materi yang telah diperoleh.. koding atau pengkodeandimaksudkan untuk dapat meengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topic yang dipelajari.
Secara praktis dan efektif, langkah awal koding dapat dilakukan melalui 3 tahapan yaitu:
1.      Peneliti menyusun transkripsi verbatif (kata demi kata) atau catatan lapangan dengan memberikan kolom kosong di sebelah kiri dan kanan transkrip,
2.      Melakukan penomeran secara kontinyu melakukan penomoran pada baris-baris transkrip atau catatan lapangan tersebut,
3.      Peneliti memberikan nama pada masing-masing berkas dengan kode-kode tertentu, kode yang dipilih haruslah kode yang mudah diingat dan dianggap paling tepat mewakili berkas tersebut serta jangan lupa menuliskan tanggal di setiap berkas.
Koding sangatlah penting dalam penelitian kualitatif guna memudahkan peneliti dalam menarasikan dan menganalisis data secara sistematis serta menemukan kembali data-data yang mungkin terlupakan dengan melihat catatan lapangan yang telah dibuat sebelumnya.



0 komentar:

Posting Komentar