MINAT
Minat adalah
suatu rasa lebih suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaaan akan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slamento, 1995: 182). Minat berpengaruh
pada pencapaian tujuan terhadap sesuatu hal yang diinginkan. Salahsatu tolak
ukur pencapaianpembelajarandi sekolah dengan mengetahui minat siswa mengikuti
pembelajaran. Minat dipengaruhi oleh beberapafaktor diantaranya adalah: (a)
Faktor dari dalam anak didik, terdiri dari (1) faktor fisiologis, yang terdiri
dari panca indera, pusat syaraf, serta keadaanfisik pada umumnya, (2) faktor
psikologis, yang meliputi pengamatan, perhatian, emosi, motivasi dan
intelegensi. (b). Faktor dari luar anak didik, yang terdiri dari (1) faktor
sosial, yaitu pengaruh yang dapat menimbulkan minat atau tidak berminat. Faktor
sosial dapat berupa orangtua atau kehadiran orang tersebut secara langsung, (2)
faktor non sosial, yaitu faktor alam yang
dapat menimbulkan minat seseorang, misalnya: panas, dingin, lembab,
perlengkapan, sarana dan prasarana.
Minat adalah
suatu rasa lebih suka atau ketertarikan padasuatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slamento,1995: 182). Sukardi
(1987: 46) mengemukakan bahwa minat sebagai suatu perangkat mental yang terdiri
dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas,
takut, dan kecenderungan lain yang dapat menggerakan individudalam
pilihantetentu. Dengan kata lain Sukardi memandang minat sebagai campuran dari
keadaan mental dan kecenderungan jiwa yang mengarahkan pada pilihan tertentu
pada diri individu. Winkel (1983: 30) mengemukakan minat adalah kecenderungan
yang agak menetap dalam subyek, merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu
dan merasa senang dalam bidang itu. Walgito (1997: 57) menjelaskan bahwa minat
merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu,
disertai keinginan, untuk mengetahui, mempelajari, atau membuktikan. Menurut
uraian diatas ada hubungan antara minat dan tindakan seseorang yang berminat
terhadap sesuatu obyek maka akan merasa senang terhadap sesuatu dan seseorang
akan senang berkecimpung atau terlibat langsung pada sesuatu tersebut. Minat
muncul apabila individutersebut tertarik terhadap sesuatu, sesuatu yang
dirasakan menarik bagi individu. Minat merupakan gejala psikis yang menyebabkan
seseorang merasa senang terhadap benda atau situasi tertentu.
Sulaeman
(1995: 77) juga menyatakan bahwa minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu
minat intrinsik dan minat secara ekstrinsik. Minat secara intrinsik merupakan
emosi secara senang yang dihubungkan dengan aktivitas tersebut. Sedangkan minat
secara instrinsik tidak mendasar dalam diri siswa, meskipun tujuannya telah
tercapai akan tetap senang dengan aktivitas tersebut, sedangkan minat
ekstrinsik tidak mendasar dalam diri siswa, tetapi adanya unsur dari luar yang
menyebabkan siswa tersebut mempunyai rasa senang, pengaruh dari luar ini dapat
berasal dari orangtua, wali, ternan-ternan sekolah, ternan bermain, media
massa,atau guru di sekolah.
Dari beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disamping minat disebabkan oleh rasa
senang, tertarik, dan adanya aktivitas yang dilakukan akan tetapi minat juga
disebabkanpula oleh pengaruh dari luar individu, misalnya pengaruh lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat.
Minat adalah usaha dan kemauan untuk
mempelajari (learning) dan mencari sesuatu.
a.
Makna Minat, menurut Crow &
Crow, dalam bukunya Educational Psychology hlm 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya
gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau
kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan
dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Pengertian yang tak jauh beda itu juga
disampaikan oleh Witherington/Buchori,1978,hlm 124.
Dari pengertian tersebut kita memperoleh kesan bahwa
minat itu sebenarnya mengandung unsur-unsur : kognisi (mengenal), emosi
(perasaan), dan konasi (kehendak)
(Bigot,et al) hlm 201). Dan oleh sebab itu minat dapat dianggap sebagai respon
yang sadar, sebab kalau tidak demikian maka minat tak akan mempunyai arti
apa-apa. Unsur kognisi, dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan
informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena
dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu
(biasanya perasaan senang). Sedangkan unsur konasi merupakan lanjutan dari
kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat
untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di
sekolah.
b.
Minat dan Usaha. Tugas dan
pekerjaan tidaklah dapat diselesaikan tanpa mengerahkan usaha, daya dan
tenaganya. Semakin sulit tugas yang dihadapi, semakin banyak pula tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan dengan baik. Kenyataan ini berlaku pula dalam
belajar. Penguasaan yang sempurna akan suatu mata pelajaran atau keterampilan
menghendaki curahan perhatian yang demikian terinci. Dengan demikian, aspek
tugas-tugas sekolah yang mungkin dirasakan menjemukan akan dapat ditiadakan
dengan menghadirkan minat dalam menyelesaikan kegiatan tersebut. Ini berarti,
bahwa minat yang telah disadari terhadap bidang belajar mungkin sekali akan
menjaga pikiran siswa sehingga dia bisa menguasainya dengan baik. Pada
gilirannya, prestasi yang berhasil itu akan menambah minatnya, dan keadaan ini
bisa berlanjut sepanjang hayatnya.
Minat siswa terhadap bidang pelajaran apa pun tidak
dapat dipisahkan dari bakat nyata dalam bidang tersebut. Kalau pelajaran itu
dipelajari dan dikaji terus meneru, niscaya bisa menghasilkan kecakapan yang
lebih besar disertai dengan bertambahnya minat, bukan hanya terhadap bidang itu
sendiri tetapi juga terhadap bidang-bidang lain yang berhubungan.
Dalam kenyataannya, tidak semua siswa memulai bidang
studi baru karena factor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya
terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman
sekelasnya atau orang tuanya. Walaupun demikian, lama-kelamaan jika siswa yang
serupa itu mampu mngembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran dan
mampu pula mengerahkan segala daya dan upayanya untuk menguasainya, niscaya ia
bisa memperoleh prestasi yang berhasil, sekalipun ia tergolong siswa yang
berkemampuan rata-rata. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban dan tanggung jawab
sekolah untuk menyediakan lingkungan yang diperkaya bagi para siswa guna
merangsang minat mereka terhadap banyak kegiatan yang bermanfaat yang
berlangsung dalam proses belajar mengajar pada khususnya.
c.
Minat dan kelelahan. Ada dua
macam kelelahan pada manusia, yaitu kelelahan yang hakiki dan kelelahan yang
semu. Kelelahan yang hakiki diakibatkan oleh kerja fisik atau psikis sehingga
menyebabkan racun tau toksin yang menumpuk pada tubuh. Kelelahan ini dapat
dihilangkan dengan istirahat. Sedangkan kelelahan yang semu diakibatkan oleh
tidak ada atau hilangnya minat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh individu
itu sendiri. Misalnya, siswa yang membaca buku pelajaran secara terus-menerus
bisa menyebabkan ia kelelahan dan timbullah karenanya keinginan untuk
menghentikan membacanya. Kemudian, jika ia mengalihkan dari buku tersebut
kepada buku lain yang menarik minatnya, maka ia bisa terus membacanya sampai
berjam-jam lamanya tanpa merasa lelah. Jadi, rasa lelah yang nampaknya
menyertai belajar seringkali tidak lebih dari kebosanan belaka disertai
keinginan untuk melakukan kegiatan lain yang menarik minatnya.Sebaliknya, siswa
yang memang sangat menaruh minatnya kepada suatu tugas tertentu, maka
kemungkinan ia akan lebih banyak melakukan tugasnya dan juga tugas tersebut
akan dilakukannya dengan baik, sekalipun dalam beberapa hal minatnya bisa
menyebabkan dia bekerja di luar batas-batas waktu yang semestinya dan
kesehatannya sekaligus. Ini tidak berarti bahwa istirahat dan rileks itu tidak
penting. Keduanya tetap diperlukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga
kesehatan dan mencapai prestasi yang
berhasil dalam tugas sekolah.( Abd.Rachman Abror,1993,hal 112-114)