Sabtu, 12 Januari 2019

MINAT

Minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slamento, 1995: 182). Minat berpengaruh pada pencapaian tujuan terhadap sesuatu hal yang diinginkan. Salahsatu tolak ukur pencapaianpembelajarandi sekolah dengan mengetahui minat siswa mengikuti pembelajaran. Minat dipengaruhi oleh beberapafaktor diantaranya adalah: (a) Faktor dari dalam anak didik, terdiri dari (1) faktor fisiologis, yang terdiri dari panca indera, pusat syaraf, serta keadaanfisik pada umumnya, (2) faktor psikologis, yang meliputi pengamatan, perhatian, emosi, motivasi dan intelegensi. (b). Faktor dari luar anak didik, yang terdiri dari (1) faktor sosial, yaitu pengaruh yang dapat menimbulkan minat atau tidak berminat. Faktor sosial dapat berupa orangtua atau kehadiran orang tersebut secara langsung, (2) faktor non sosial, yaitu faktor alam yang dapat menimbulkan minat seseorang, misalnya: panas, dingin, lembab, perlengkapan, sarana dan prasarana.
Minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan padasuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slamento,1995: 182). Sukardi (1987: 46) mengemukakan bahwa minat sebagai suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan lain yang dapat menggerakan individudalam pilihantetentu. Dengan kata lain Sukardi memandang minat sebagai campuran dari keadaan mental dan kecenderungan jiwa yang mengarahkan pada pilihan tertentu pada diri individu. Winkel (1983: 30) mengemukakan minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek, merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang dalam bidang itu. Walgito (1997: 57) menjelaskan bahwa minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu, disertai keinginan, untuk mengetahui, mempelajari, atau membuktikan. Menurut uraian diatas ada hubungan antara minat dan tindakan seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek maka akan merasa senang terhadap sesuatu dan seseorang akan senang berkecimpung atau terlibat langsung pada sesuatu tersebut. Minat muncul apabila individutersebut tertarik terhadap sesuatu, sesuatu yang dirasakan menarik bagi individu. Minat merupakan gejala psikis yang menyebabkan seseorang merasa senang terhadap benda atau situasi tertentu.
Sulaeman (1995: 77) juga menyatakan bahwa minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu minat intrinsik dan minat secara ekstrinsik. Minat secara intrinsik merupakan emosi secara senang yang dihubungkan dengan aktivitas tersebut. Sedangkan minat secara instrinsik tidak mendasar dalam diri siswa, meskipun tujuannya telah tercapai akan tetap senang dengan aktivitas tersebut, sedangkan minat ekstrinsik tidak mendasar dalam diri siswa, tetapi adanya unsur dari luar yang menyebabkan siswa tersebut mempunyai rasa senang, pengaruh dari luar ini dapat berasal dari orangtua, wali, ternan-ternan sekolah, ternan bermain, media massa,atau guru di sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disamping minat disebabkan oleh rasa senang, tertarik, dan adanya aktivitas yang dilakukan akan tetapi minat juga disebabkanpula oleh pengaruh dari luar individu, misalnya pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat.

Minat adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari (learning) dan mencari sesuatu.

a.       Makna Minat, menurut Crow & Crow, dalam bukunya Educational Psychology hlm 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Pengertian yang tak jauh beda itu juga disampaikan oleh Witherington/Buchori,1978,hlm 124.
Dari pengertian tersebut kita memperoleh kesan bahwa minat itu sebenarnya mengandung unsur-unsur : kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi  (kehendak) (Bigot,et al) hlm 201). Dan oleh sebab itu minat dapat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab kalau tidak demikian maka minat tak akan mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi, dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Sedangkan unsur konasi merupakan lanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di sekolah.

b.      Minat dan Usaha. Tugas dan pekerjaan tidaklah dapat diselesaikan tanpa mengerahkan usaha, daya dan tenaganya. Semakin sulit tugas yang dihadapi, semakin banyak pula tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan dengan baik. Kenyataan ini berlaku pula dalam belajar. Penguasaan yang sempurna akan suatu mata pelajaran atau keterampilan menghendaki curahan perhatian yang demikian terinci. Dengan demikian, aspek tugas-tugas sekolah yang mungkin dirasakan menjemukan akan dapat ditiadakan dengan menghadirkan minat dalam menyelesaikan kegiatan tersebut. Ini berarti, bahwa minat yang telah disadari terhadap bidang belajar mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa sehingga dia bisa menguasainya dengan baik. Pada gilirannya, prestasi yang berhasil itu akan menambah minatnya, dan keadaan ini bisa berlanjut sepanjang hayatnya.
Minat siswa terhadap bidang pelajaran apa pun tidak dapat dipisahkan dari bakat nyata dalam bidang tersebut. Kalau pelajaran itu dipelajari dan dikaji terus meneru, niscaya bisa menghasilkan kecakapan yang lebih besar disertai dengan bertambahnya minat, bukan hanya terhadap bidang itu sendiri tetapi juga terhadap bidang-bidang lain yang berhubungan.
Dalam kenyataannya, tidak semua siswa memulai bidang studi baru karena factor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelasnya atau orang tuanya. Walaupun demikian, lama-kelamaan jika siswa yang serupa itu mampu mngembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran dan mampu pula mengerahkan segala daya dan upayanya untuk menguasainya, niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil, sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan lingkungan yang diperkaya bagi para siswa guna merangsang minat mereka terhadap banyak kegiatan yang bermanfaat yang berlangsung dalam proses belajar mengajar pada khususnya.

c.       Minat dan kelelahan. Ada dua macam kelelahan pada manusia, yaitu kelelahan yang hakiki dan kelelahan yang semu. Kelelahan yang hakiki diakibatkan oleh kerja fisik atau psikis sehingga menyebabkan racun tau toksin yang menumpuk pada tubuh. Kelelahan ini dapat dihilangkan dengan istirahat. Sedangkan kelelahan yang semu diakibatkan oleh tidak ada atau hilangnya minat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Misalnya, siswa yang membaca buku pelajaran secara terus-menerus bisa menyebabkan ia kelelahan dan timbullah karenanya keinginan untuk menghentikan membacanya. Kemudian, jika ia mengalihkan dari buku tersebut kepada buku lain yang menarik minatnya, maka ia bisa terus membacanya sampai berjam-jam lamanya tanpa merasa lelah. Jadi, rasa lelah yang nampaknya menyertai belajar seringkali tidak lebih dari kebosanan belaka disertai keinginan untuk melakukan kegiatan lain yang menarik minatnya.Sebaliknya, siswa yang memang sangat menaruh minatnya kepada suatu tugas tertentu, maka kemungkinan ia akan lebih banyak melakukan tugasnya dan juga tugas tersebut akan dilakukannya dengan baik, sekalipun dalam beberapa hal minatnya bisa menyebabkan dia bekerja di luar batas-batas waktu yang semestinya dan kesehatannya sekaligus. Ini tidak berarti bahwa istirahat dan rileks itu tidak penting. Keduanya tetap diperlukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesehatan dan mencapai prestasi yang  berhasil dalam tugas sekolah.( Abd.Rachman Abror,1993,hal 112-114)



0 komentar:

Posting Komentar