PENYAKIT KEJIWAAN
Psikologi abnormal, ilmu psikopat adalah bagian dari Psikologi yang mana itu dibatasi dalam proses pembelajaran mental dan perilaku abnormal manusia ( sutardjo, 2005:2 ). Bentuk dari psikologi abnormal dibagi dalam empat cabang; yaitu; ketidakseimbangan mental disertai gangguan badaniah, kesakitan jiwa/penyakit kejiwaan/kegilaan, kesehatan jiwa yang kurang sempurna, kepribadian yang anti sosial/kepribadian yang suka menyendiri. Penyakit kejiwaan itu sendiri dapat dibagi dalam dua divisi utama, fungsi dan ketidak efektifan penyakit kejiwaan. Karakteristik penyakit kejiwaan secara umum adalah sebagai fungsi penyakit kejiwaan, pikiran dan kekacauan mental/kesehatn jiwa ( smart and stone, 1966: 49-50 ). Itu berarti maksudnya secara harfiah sebuah keretakan pikiran, pemecahan fungsi dasar dari individu, untuk contohnya seperti kejiwaan dan pikiran,
Penyakit kejiwaan secara umumnya dianggap sebagai sebgaian terbesar kekacauan hebat psikolgi. Itu adalah keadaan sakit yang sangat serius bahwa lebih dari 2 juta penduduk jiwa Amerika terkena efeknya, yang mana 1 persen dari populasi Amerika, dalam waktu/umur hampir 20 abad ( www.wikianswer ). Bagaimanapun, banyak orang yang kurang memahami publik/secara umum tentang penyakit kejiwaan ini/pada umumnya banyak orang yang kurang memahami penyakit kejiwaan ini.
Penyakit kejiwaan terjadi karena kenyataan sesungguhnya tidak bertemu/terwujud dengan harapan dan tekanan waktu itu dihidupnya dari penderita penyakit kejiwaan. Kondisi ini membuat halusinasi dan khayalan yang tinggi/jauh yang menyebabkan penderita tidak dapat membedakan antara pengalaman yang sabgai kenyataan dan yang bukan kenyataan ( kartono, 1989: 173-174 ). Itu berarti penderita penyakit kejiwaan telah ditempatkan dibeberapa aspek penting dari dunia nyata oleh kreasi/ciptaan kepunyaan dirinya yang menyebabkan pikirannya gila/mengacaukan pikirannya/menyebabkan gila pikirannya. Oleh karena itu, kemampuan penderita untuk berpikir secara jelas, untuk membedakan kenyataan dari khayalan, untuk mengatur emosinya, dan untuk membuat keputusan yang sering kali didistribusikan karena dia sering berkomunikasi dengan orang yang tidak kelihatan yang berkomunikasi dengan dia ( 1966 : 49-50 ). Pendek kata, kehidupan/hidup si penderita dalam imajinasi dunia sosial.
0 komentar:
Posting Komentar