Sabtu, 16 Maret 2013


Peranan Motorik bagi Perkembangan Kepribadian

Ketika anak itu masih bayi, ia belajar mengenal benda-benda yang dapat dijangkaunya degan melalui mulutnya. Setelah ia pandai berjalan, makin luas ruang yang dapat dikuasainya, semakin banyak hal yang harus dikenalnya.
Anak yang berusia satu tahun secara fisik dan motorik kasar mampu berjalan dititah pada satu tangan, berjalan beberapa langkah. Secara fisik dan motorik halus anak mampu menggenggam dengan lebih baik, dapat melepaskan genggaman bila diminta. Secara kognitif dan bahasa, mempunyai kosakata lebih, selain nama Mama dan Papa. Secara sosial dan emosional, dapat menyesuaikan diri saat mengenakan pakaian.
Anak berusia dua tahun, secara fisik dan motorik kasar, mampu berlari dengan jarak dekat dengan baik, berjalan mundur tanpa kehilangan keseimbangan, mampu menendang bola tanpa jatuh, mampu berdiri dan menangkap bola, mampu meloncat-loncat di tempat, naik turun tangga selangkah demi selangkah, dan berdiri dengan satu kaki tanpa kehilangan keseimbangan. Secara fisik dan motorik halus, mampu menumpuk 7 kubus, meniru garis horizontal dan melipat kertas. Secara kognitif dan bahasa, mampu membuat kalimat dengan subjek, predikat dan objek. Secara sosial dan emosional, mampu memegang sendok dengan baik, bercerita pengalaman baru, membantu melepaskan pakaian dan mendengarkan cerita dengan gambar.
Anak berusia tiga tahun, secara fisik dan motorik kasar, mampu mengendarai sepeda roda tiga, mampu melompat, dan berlari maju mundur. Secara fisiuk dan motorik halus, mampu menumpuk 10 kardus, meniru konstuksi kubus, membuat lingkaran, dan bisa memainkan puzzle. Secara kognitif dan bahasa, mengetahiu usia dan jenis kelamin, mampu menghitung objek dengan benar, dan mengulang sebuah kalimat yang terdiri dari 6 suku kata. Secara sosial dan emosional, mampu bermain-main sederhana, dan mampu mengenakan pakaian sendiri, memakai sepatu, dan mencuci tangan.
Anak di usia empat tahun, secara fisik dan motorik kasar, mampu melompat dengan satu kaki, melempar bola dari atas kepala, memanjat, mampu naik turun meja dengan satu kaki di meja dan satu kaki di lantai. Secara fisik dan motorik halus, mampu menggunakan gunting untuk memotong gambar, menggambar orang 2-4 bagian tubuh selain kepala, serta mampu memilih garis yang lebih panjang diantara 2 garis. Secara kognitif dan bahasa, mampu menghitung 4 koin dengan benar dan mampu bercerita. Secara sosial dan emosional, dapat bermain dengan beberapa anak dan mulai interaksi sosial, bermain peran, dan ke toilet sendiri.
Anak usia lima tahun, secara fisik dan motorik kasar, mampu melakukan lompat talui dan berlomba lari. Secara fisik dan motori halus, mampu menggambar segitiga, mengetahui perbedaan berat benda, mampu membuat dari balok. Secara kognitif dan bahasa, mampu berinteraksi secara langsung dan bicara apa saja. Secara sosial dan emosional, sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan gampang meniru apa yang dilihat.
Dalam hal;hal di atas motorik memagang peran yang sangat penting; dengan bntuan motorik yang makin lama makin sempurna, anak itu lebih dapat menyempurnakan kesanggupannya mengenal.
Ada anak yang terganggu perkembangan motoriknya. Motorik yang kurang baik dapat menimbulkan persaan kurang harga diri. Misalnya, tangan yang selalu gemetar, kondisi seperti itu membuat ia tidak pandai menulis bagus. Agar perkembangan motorik itu dapat terlaksana  dengan baik, ada beberapa anjuran yang bersifat praktis, misalnya memberi kessempatan untuk bermain, bergerak, dan membuat sesuatu dengan alat-alat permainannya.

0 komentar:

Posting Komentar