ANALISIS DATA
DAN CODING
A. Anallisis Data
Analisis
data kualitatif (Bodgan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
meenjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang penting dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Proses analisis data kualitatif menurut Siddel adalah sebagai berikut:
1. Membuat
catatan lapangan, dengan hal member kode sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
2. Mengumpulkan,
memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan
membuat indeksnya,
3. Berpikir,
dengan cara membuat kategori data yang bermakna, mencari dan menemukan pola dan
hubungan serta membuat temuan-temuan umum.
Sedangkan tahapan analisis data menurut Janice McDrury adalah sebagai berikut:
1. Membaca/mempelajari
data, menandai kata-kata kuncidan gagasan yang ada dalam data,
2. Mempelajari
kata-kata kunci dan berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
3. Menuliskan
‘model’ yang ditemukan,
4. Koding
yang telah dilakukan.
Komponen-komponen yang perlu ada dalam analisis data antara lain:
1. Pemrosesan
Satuan
Pemrosesan satuan
terdiri atas tipologi satuan dan penyusunan satuan.
a. Tipologi
satuan, satuan suatu latar social yang berfungsi untuk menentukan dan
mendefinisikan kakegori. Patton membedakan jenis tipe satuan menjadi tipe asli
yang menggunakan perspektif emik dalam antropologi, dan tipe hasil konstruksi
analis yang digunakan subyek untuk merinci kompleksitas kenyataan dalam bagian-
bagian.
b. Penyusunan
satuan,yaitu pemasukan data ke dalam kartu indeks dan hendaknya dapat dipahami
oleh orang lain.
2. Kategorisasi
a. Fungsi
dan prinsip kategorisasi, tugas pokoknya adalah mengelompokkan, merumuskan dan
menjaga agar setiap kategori yang disusun mengikuti prinsip taat asas.
b. Langkah-langkah
kategorisasi, metode yang digunakan berdasar atas metode analisis komperatif.
3. Penafsiran
Data
a. Tujuannya
meliputi tujuan deskriptif semata-mata (menerima dan menggunakan teori yang
sudah ada), tujuan deskriptif analitik (pengembangan kategori dan hubungan yang
muncul dari data) dan tujuan teoti substantive (gabungan teori untuk mendapat
teori yang baru).
b. Proses
umum dan penafsiran data, yaitu menuliskan teori dengan bahasa disiplin sendiri
dengan metode tertentu.
c. Peranan
hubungan kunci dalan pehafsiran data,yaitu suatu metafora, model, kerangka
umum, pola yang menolak atau garis riwayat sebagai aturan untuk digunakan
sebagai criteria inklusi-ekslusi.
d. Peranan
interogasi terhadap data, yaitu mengajukan seperangkat pertanyaan pada data
sehingga terungkaplah banyak persoalan dari data itu sendiri.
e. Langkah-langkah
penafsiran data dengan menggunakan metode analisis komparatif dalam rangka
penyusunan teori substantif.
Model
analisis data meliputi:
1. Hermeneutik
; dialektik antara pemahaman teks secara menyeluruh dan interpretasi
bagian-bagiannya yang deskripsinya bermakna dengan dibimbing oleh penjelasan
yang diperkirakan.
2.
Semiotic
: berkaitan dengan makna dari tanda dan symbol dalam bahasa dengan bentuk
analisis konten, analisis pembicaraan dan analisis wacana.
3.
Narasi
: menceritakan tayangan fakta maupun dongeng yang telah diceritakan oleh orang pertama.
4.
Metafora
: aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada sesuatu objek atau
tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.
B. Koding
Langkah penting sebelum analisis dilakukan adalah
membubuhkan kode-kode pada materi yang telah diperoleh.. koding atau
pengkodeandimaksudkan untuk dapat meengorganisasi dan mensistematisasi data
secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang
topic yang dipelajari.
Secara praktis dan efektif, langkah awal koding dapat dilakukan
melalui 3 tahapan yaitu:
1.
Peneliti
menyusun transkripsi verbatif (kata demi kata) atau catatan lapangan dengan
memberikan kolom kosong di sebelah kiri dan kanan transkrip,
2.
Melakukan
penomeran secara kontinyu melakukan penomoran pada baris-baris transkrip atau
catatan lapangan tersebut,
3.
Peneliti
memberikan nama pada masing-masing berkas dengan kode-kode tertentu, kode yang
dipilih haruslah kode yang mudah diingat dan dianggap paling tepat mewakili
berkas tersebut serta jangan lupa menuliskan tanggal di setiap berkas.
Koding sangatlah penting dalam penelitian kualitatif guna
memudahkan peneliti dalam menarasikan dan menganalisis data secara sistematis
serta menemukan kembali data-data yang mungkin terlupakan dengan melihat
catatan lapangan yang telah dibuat sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar