BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengertian perkembangan
merujuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan
tidak dapat diputar kembali. Beberapa ahli psikologi tidak membedakan antara
pertumbuhan dan perkembangan tapi ada pula beberapa pakar psikologi ada yang
membedakan antara perkembangan dan prtumbuhan; bahkan ada yang lebih
mengutamakan pertumbuhan dari pada perkembangan.
Perkembangan disini
tidak hanya berpacu pada perkembangan fisik saja akan tetapi mengacu pula pada
perkembangan psikis. Perkembangan fisik ini atau yang lebih dikenal dengan
istilah pertumbuhan berhubungan erat dengan berat badan dan tinggi badan.
Sedangkan aspek perkembangan psikis meliputi motorik, emosi, kognisi, sosoial,
seksual, dan kepribadian.
Perkembangan dapat juga
dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap menuju kearah suatu
organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses
pertumbuhan, kematangan dan hasil belajar. (F.J. Monks. 2006. 1)
Sekarang sudah umum diakui bahwa
suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu orang mencapai kedewasaan fisikpada
masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa dewasa awal. Selama manusia
berkembang maka akan tetap terjadi perkembangan-perkembangan. (F.J. Monks. 323)
Pada masa dewasa awal perkembangan
fisik seseorang bukan hanya akan mencapai pada puncaknya, tetapi kemampuan
fisik kita juga mulai menurun. Kekuatan dan kesehtan otot juga mulai
menunjukkan tanda penurunan sekitar usia 30-an.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang hendak
kami sajikan adalah mengenai:
1. Apakah
perkembangan itu?
2. Apakah
definisi dari kedewasaan?
3. Apa
sajakah karakteristik perkembangan pada masa dewasa awal?
4. Apa
sajakah tugas-tugas perkembagan pada masa dewasa awal?
C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan
adalah agar mahasiswa mampu:
1. Memahami
apakah pengertian dari perkembangan
2. Memahami
definisi dari kedewasaan
3. Memahami
karakteristik perkembangan pada masa dewasa awal
4. Memahami
tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal
D.
Metode Penulisan
Metode penulisan makalah yang kami
gunakan disini adalah dengan membaca beberapa literatur buku yang memiliki
pokok bahasan yang sesuai dengan pokok bahasan kami yakni mengenai
karakteristik dan tugas perkembangan pada masa dewasa awal, sehingga catatan
perut yang kami gunakan disini hanyalah apa yang kami dapat dari literatur yan
gkami gunakan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perkembangan
Sudah
umum diakui bahwa suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu orang mencapai
kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa dewasa awal.
Selama manusia berkembang maka akan terjadi perubahan-perubahan yakni
perkembangan-perkembagan yang dialami oleh individu tersebut.
Perubahan
tersebut terjadi pada fungsi biologis dan motoris, pengamatan dan berpikir,
motif-motif dan kehidupan afeksi, hubungan sosial serta integrasi masyarakat. Perubahan fisik yang menyebabkan seseorang
bekurang harapan hidupnyadisebut proses menjadi tua. Proses ini merupakan
sebagian dari pada keseluruhan proses menjadi tua. Proses ini banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor kehidupan bersama dan faktor pribadi orang itu
sendiri, yaitu regulasi diri sendiri.
Perkembangan dalam arti tumbuh,
bertambah besar, mengalami diferensiasi, yaitu sebagai proses perubahan yang
dinamis pada masa dewasa berjalan
bersama keadaan menjadi tua. Dalam hal ini ada tiga macam perubahan, yaitu
dalam tubuh orang yang menjadi tua, dalam kedudukan sosial, dan dalam
pengalaman batinnya.
Berbagai perubahan ini terjadi
selama hidup seseorang meskipun tidak harus terkait pada usia tertentu secara
eksak. Tempo dan bentuk akhir proses penuaan berbeda-beda pada orang yang satu
dengan orang yang lain.
Seperti halnya sulit untuk
menentukan kapan dimulainya fase dewasa, begitu pula dirasa sulit untuk
menunjukkan kapan dimulainya proses menjadi tua. Hal itu sebetulnya tidak
terlalu penting bila pendapat mengenai orang lanjut usia tidak diwarnai oelh
gambaran citra yang negatif seperti yang ada pada masyarakat pada umumnya.
(F.J. Monks. 2006. 323-324)
B.
Pengertian
Kedewasaan
Pengertian
kedewasaan sebagai suatu fase dalam perkembangan jika dipandang dari beberapa
segi sebenarnya kurang tepat. Dewasa dalam bahasa Belanda adalah “volwassen”,
kata “Vol” itu sendiri berarti penuh sedangkan kata “Wassen” bermakna tumbuh,
sehingga kata “Volwassen” berarti sudah
tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh.
Hanya jika pengertian kedewasaan
kurang jelas dalam arti psikologi perkembangan, maka kedewasaan juga dianggap
sebagai sudah mencapai perkembangan yang penuh, sudha selesai berkembangannya.
Psikologi perkembangan dulu juga tidak lepas dari ketidakjelasan ini. Psikologi
perkembangan dulu dipandang sebagai psikologi psikologi anak dan remaja; baru
kemudian dipandang sebagai ilmu yang melukiskan dan menerangkan gejala dan
perubahan psikis sepanjang kehidupan.
Pengertian kesdewasaan kurang
menunjukkan bahwa perkembangan itu merupakan proses yang terus menerus. Hal ini
lalu mengakibatkan timbulnya pendekatan normo-psikologis. Dengan begitu
kedewasaan merupakan suatu norma yang harus dicapai dalam perkembangan.
Perkembangan lalu dianggap menyimpang bila tidak memperlihatkan sikap menerima
kehidupan tadi. Kedewasaan disini merupakan suatu norma bagi kesehatan psikis.
Kedewasaan atau
kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. Semakin
bertambahnya fungsionalisasi bagian-bagian tubuh seseorang, maka seseorang
tersebut juga akan mengalami proses pendewasaan diri. (Desmita. 2009. 4)
C.
Karakteristik
Dewasa Awal
Banyak
diantara karakteristik penting dalam masa dewasa awal ini merupakan kelanjutan
dari karakteristik yang terdapat dalam masa remaja. Namun demikan, beberapa
diantaranya menunjukkan penonjolan karakteristik yang membedakan dengan
masa-masa sebelumnya yakni masa remaja.
Karakteristik yang menonjol dalam
masa dewasa awal yang membedakannya dengan masa kehidupan yang lain, nampak
dalam adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupannya, melonjaknya
persoalan hidup yang dihadapi dibandingkan dengan remaja akhir dan terdapatnya
ketegangan emosi.
Berikut merupakan karakteristik
pada masa dewasa awal, yakni:
1.
Usia Reproduktif
Bagi
sebagian besar orang-orang dewasa muda atau dewasa awal, menjadi orang tua atau
sebagai ayah / ibu merupakan satu diantara peranannya yang sangat penting dalam
hidupnya. Berperan sebagai orang tua, nampak lebih nyata dibandingkan pria,
yang walaupun sekarang ini nampaknya pria banyak pula mengambil bagian secara
aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan apa yang nampak pada
waktu-waktu yang lalu.
Apabila seseorang telah
mulai memasuki hidup berrumah tangga dalam akhir masa remaja, maka orang dewasa
yang bersangkutan menyyiapkan diri mengambil peranannya sebagai orang dewasa
sejak usia dua puluh-an sampai akhir usia tiga puluh-an.
Ada pula beberapa orang
dewasa awal yang tidak kawin smpai mereka menyelesaikan pendidikan dan memulai
karier mereka dalam suatu lapangan tertentu. Hal yang demikian nampak sekali
terjadi dalam keluarga-keluarga besar, dimana wanita-wanita dewasa yang banyak
adik berperan sebagai “orang tua” dalam membimbing adik-adik mereka.
2.
Usia Memantapkan Letak Kedudukan
Jika pada masa kanak-kanak dan remaja disebut
sebagai masa pertumbuhan, maka masa dewasa merupakan usia pemantapan letak
kedudukan. Sejak seseorang telah mulai memainkan peranannya sebagai orang
dewasa, seperti sebagai pemimpin rumah tangga dan sebagai orang tua.
Dalam
usia pertengahan tiga puluh-an, rata-rata individu telah memiliki kemantapan
dalam pola-pola hidup, denga sedikit perubahan-perubahan kecil, yang dijadikan
latar sandaran dalam hidup sebagai orang dewasa.
Adanya
upenyelesaian segera terhadap persoalan hidup seseorang, khusus dalam hal
diperolehnya kemantapan kedudukan dalam masa dewasa ini, akan dapat
mendatangkan kepuasan sepanjang hidup oran dewasa yang bersangkutan.
3.
Usia Banyak Masalah
Dalam masa dewasa awal banyak
persoalan yang baru dialami.
Persoalan-persoalan itu berbeda dengan persoalan yang pernah dialami masa-masa
kanak-kanak mereka. Beberapa diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan
atau pengembangan persoalan yang dialami
dalam masa remaja akhir.
Segera
setelah seseorang dewasa awal menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka
menghadang pula persoalan yan berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan.
Persoalan
yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup, merupakan satu diantara
persoalan sangat penting dalam masa dewasa awal ini. Persoalan lain yang
menonjol dirasakan dalam masa dewasa awal ini adalah berbuhungan dengan hal-hal
keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya dan aspek
pegelolaannya dalam pembelanjaan.
4.
Usia Tegang Dalam Hal Emosi
Ketegangan-ketegangan emosi yang terjadi dalam
masa dewasa awal, terutama sering dialami dalam parohan awal masa ini. Banyak
diantara dewasa muda ini mengalami ketegangan emosi yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan,
keuangan dan sebagainya.
Akan
tetapi, apabila seseorang dewasa awal memiliki haraoan yang terlalu tinggi,
dapat menyebabkannya harus “mendaki” dengan sekuat tenaga untuk mencapai
harapan-harapannya itu. bahayanya adalah, jika harapan-harapan yang tinggi
tidak selaras dengan kemmapuan individu yang bersangkutan, sehingga individu
tersebut mengalami “kapayahan dalam pendakian” dan bahkan kegagalan yang sangat
membuatnya kecewa. Kekecewaan itulah yang selanjutnya dapat menimbulkan
kekacauan-kekacauan psikologis atatu masalah-masalah psikosomatis. (Andi
Mappiare. 1983. 20-26)
5.
Usia Keterasingan Sosial
Dengan
berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan
orang dewasa yakni karier, perkawinan dan rumah tangga, hubungan denga
teman-teman kelompok sebaya masa remaja menjadi renggang, dan berbarengan
dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan
terusberkurang.
Keterasingan
diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk majudalam
karier dan mereka juga harus mencurahkan sebagian besartenaga mereka untuk
pekerjaan mereka, sehingga merek hanya dapat menyisihkan waktusedikit untuk
sosialisasi yang diperlukan untukmembina
hubungan-hubungan yang akrab. Akibatnya mereka menjadi egosentris dan ini
tentunya menambah kesepian mereka.
6.
Usia Perubahan Nilai
Banyak
nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan sosial
yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan nilai-nilai itu kini
dilihat dari kaca mata orang dewasa.
Ada beberapa
alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa dewasa dini, diantaranya yang
sangat umum adalah: pertama, jika orang muda dewasa ingin diterima oleh anggota
kelompok orang dewasa, maka harus menrima nilai-nilai kelompok ini. Kedua,
orang-orang muda itu segera menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial
berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan dan
perilaku seperti juga halnya dalam penampilan.
7. Usia
Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup Baru
Diantara
berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda terhadap gaya hidup
baru, yang paling umum adalah penyesuaian diri pada polaperan seks tradisional,
serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga. Penyesuaian diri merupakan faktor
penting dalam kehidupan manusia.
8. Usia
Komitmen
Sewaktu menjadi dewasa orang-orang muda mengalami perubahan tanggung
jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi
orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung
jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru.
9. Usia
Kreatif
Orang
muda banyak yang bangga karena lain dari yang umum dan tidak menganggap hal ini
sebagai suatutanda kekurangan. Bentuk kreatifitas yang akan terlihat sesudah ia
dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual. (Sunarso. 2007. 51)
D.
Tugas
Perkembangan Masa Dewasa Awal
Sebagian
besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf
universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam
pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan
dengan masa remaja. Karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidpan
pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap harus
memperhatikan orang tua yang makin tua.
Adapun tugas-tugas perkembangan
pada masa dewasa awal adalah sebagai berikut:
1. Mencari
dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah
melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan
fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu
mampu melakukakn hubungan seksual denga lawan jenisnya, asalkan memnuhi
persyaratan yang sah (perkawinan yang resmi). Untuk sementara waktu, dorongan
biolohid tersebut mungkin akan ditahan terlebih dahulu.
Mereka
akan beruapaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan
dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya.
Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa
tertentu, sebagai persyaratan pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria
yang berbeda-beda.
2. Membina
kehidupan rumah tangga
Sikap
yang mandiri merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan
sebagai persiapan untuk memaasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun,
lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, danmengembangkan
kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan
hidup.
3. Meniti
karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
Usai
menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,
umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya,
mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki,
sertamemberi jaminan masa depan keuangan yang baik.
4. Menjadi
warga negara yang bertanggung jawab
Warga
negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang,
damai, dan bahagia ditengah-tengah masyarakat. Syarat-syarat untuk menjadi
warga negara yang baik harus dipenuhi oleh seseorang, sesuai dengan norma
sosial budaya yang berlaku di masyarakat. ()
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan makalah ynag
kami sajikan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Perkembangan merupakan proses yang dialami oleh
seorang individu secara terus menerus, dimana yang mengalami perkembangan bukan
hanya segi fisiknya akan tetapi segi psikisnya juga. Akan tetapi pada masa
dewasa awal merupakan puncak dari perkembangan dari segi psikis. Namun
demikian, perkembangan yang sesungguhnya hanya dapat berhenti ketika individu
itu telah meninggal dunia.
Kedewasaan merupakan proses tumbuh yang sudah
mencapai batas optimalnya. Seseorang dikatakan telah dewasa karena dia telah
mencapai batas optimal dari pertumbuhannya.
Karakteristik perkembangan pada masa dewasa awal
terbagi atas:
1.
Usia Reproduktif
2.
Usia Memantapkan Letak Kedudukan
3.
Usia Banyak Masalah
4.
Usia Tegang Dalam Hal Emosi
5.
Usia Keterasingan Sosial
6.
Usia Perubahan Nilai
7.
Usia Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup
Baru
8.
Usia Komitmen
9. Usia
Kreatif
Adapun
tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal adalah sebagai berikut:
1. Mencari
dan menemukan calon pasangan hidup
2. Membina
kehidupan rumah tangga
3. Meniti
karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
4. Menjadi
warga negara yang bertanggung jawab
DAFTAR
PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi
Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock, B. Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Erlangga.
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha
Nasional.
Monks. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.
Santrock, W. John. 2002. Life-Span Development. Jakarta:
Erlangga.